WHO Sangat Prihatin atas Krisis Kesehatan di Ethiopia

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 11 Januari 2024 - 06:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

WHO Sangat Prihatin atas Krisis Kesehatan di Ethiopia

[ad_1]

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (10/1) mengatakan, pihaknya sangat prihatin atas memburuknya krisis kesehatan di Ethiopia. Kekeringan, konflik dan pengungsian warga memicu penyakit dan kelaparan.

Ethiopia adalah sebuah mosaik, yang terdiri dari lebih 80 bahasa. Negara terpadat kedua di Afrika tersebut dalam beberapa tahun terakhir, telah mengalami timbulnya kekerasan mematikan terkait identitas dan klaim teritorial.

Perang pecah antara pasukan pemerintah dan pemberontak di wilayah Tigray, bagian utara Ethiopia, pada November 2020. Konflik itu ditandai dengan kekejaman massal yang dilakukan oleh semua pihak.

Kesepakatan “penghentian permusuhan” pada November 2022 sepertinya mengakhiri konflik brutal itu, yang telah berlangsung dua tahun. Namun ini belum mengakhiri semua permasalahan Ethiopia.

“WHO sangat prihatin atas memburuknya krisis kesehatan di beberapa bagian negara ini,” kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers di Jenewa. “Konflik, kekeringan dan pengungsian mendorong meluasnya kelaparan dan wabah penyakit, termasuk berbagai laporan media tentang kondisi hampir kelaparan di Tigray dan Amhara,” imbuhnya.

Fenomena cuaca El Nino telah berdampak pada lebih dari 17 juta orang di seluruh Ethiopia, namun dampaknya di wilayah utara sangat memprihatinkan, kata Tedros. “Wabah penyakit menyebar di Ethiopia utara, sebagai akibat dari konflik, kekeringan, guncangan ekonomi, dan kekurangan gizi, terutama di wilayah Tigray dan Amhara,” tambah dia.

Tedros, mantan menteri kesehatan dan menteri luar negeri Ethiopia, mengatakan lebih dari 30 ribu kasus kolera dilaporkan antara Agustus 2022 dan Desember 2023 di seluruh negera itu. “Wabah malaria, campak, leishmaniasis dan demam berdarah juga meningkat,” katanya. Ia menyerukan akses yang lebih besar ke daerah-daerah yang terkena dampak untuk mengetahui apa yang mereka butuhkan.

Dia mengatakan internet masih terputus di Amhara, sementara pembatasan pergerakan juga menghambat komunikasi dan penyediaan bantuan kemanusiaan. “Peperangan mengganggu akses ke fasilitas kesehatan, baik karena rusak atau hancur, maupun penutupan jalan dan hambatan lainnya,” tambahnya.

Direktur kedaruratan WHO, Michael Ryan mengatakan, badan tersebut melihat banyak negara terjebak siklus krisis di mana mereka tidak dapat pulih dari krisis sebelumnya tetapi sudah harus menghadapi krisis berikutnya.

“Sayangnya, yang semakin sering kita lihat adalah sekelompok negara yang terus mengalami krisis berulang; hampir terjerumus ke dalam jurang kerapuhan, konflik, dan kerentanan,” katanya. [ns/ka]

[ad_2]

Berita Terkait

Lesti Kejora dan Rizky Billar Sambut Kelahiran Anak Kedua di Brawijaya Hospital Duren Tiga
Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja

Berita Terkait

Rabu, 6 November 2024 - 15:16 WIB

Rilispers.com Layani Publikasi Press Release di Portal Pers Daerah dari Pulau Sumatera Hingga Papua

Selasa, 5 November 2024 - 16:09 WIB

Kacab BNI Senayan Klaudia Dilaporkan ke Polda Metro Soal Pencemaran Nama Baik, Tudingan Perselingkuhkan

Selasa, 29 Oktober 2024 - 14:11 WIB

Kasus Suap Rp700 Juta, Mentan Andi Amran Sulaiman Copot Satu Pejabat Sekelas Direktur di Kementan

Senin, 28 Oktober 2024 - 11:37 WIB

Daftar Lengkap Jajaran Pengurus Kadin Indonesia Periode 2024 – 2029 yang Dipimpin oleh Anindya Novyan Bakrie

Minggu, 27 Oktober 2024 - 23:06 WIB

Hari Terakhir Retreat, Presiden Prabowo Subianto Kompak Olahraga Pagi bersama Kabinet Merah Putih

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 13:54 WIB

Gembleng Anggota Kabinet di Magelang, Warga Sambut Prabowo: Selamat Bekerja dengan Ikhlas Pak

Kamis, 24 Oktober 2024 - 07:33 WIB

Bentuk Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Prabowo Sebut Kesulitan Harus Segera Diatasi

Selasa, 22 Oktober 2024 - 14:26 WIB

Resmi Dilantik 53 Menteri dan Kepala Lembaga Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo di Istana Negara

Berita Terbaru