Warga Deli Serdang Bantu Ratusan Pengungsi Rohingya yang Berlabuh dalam Kondisi Memprihatinkan

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 2 Januari 2024 - 04:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Warga Deli Serdang Bantu Ratusan Pengungsi Rohingya yang Berlabuh dalam Kondisi Memprihatinkan

[ad_1]

Sedikitnya 147 pengungsi etnis Rohingya mendarat di teluk tak berpenghuni di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut), pada Sabtu (30/12) sekitar pukul 23.00 WIB. Teluk itu bersebelahan dengan Desa Kwala Besar yang masuk ke dalam wilayah Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumut.

Mereka tiba dalam kondisi memprihatinkan, dengan makanan dan minuman yang sangat terbatas. Tanpa berpikir dua kali, warga Desa Kwala Besar langsung memberikan pertolongan dengan mengumpulkan makanan, minuman, dan baju bekas layak pakai untuk diberikan kepada para pengungsi, yang terdiri dari 53 laki-laki, 39 perempuan, dan 55 anak-anak.

Saat ditemui Seleb.News di lokasi berlabuhnya kapal reyot para pengungsi itu, Husni Thamrin, salah seorang warga Desa Kwala Besar yang ikut mengulurkan tangan, mengatakan, “Saya melihat mereka membutuhkan pakaian-pakaian bekas layak pakai. Dasar saya membagikan mereka makanan dan pakaian karena rasa kemanusiaan. Saya tidak tega melihat kondisi mereka.”

Perahu kayu yang membawa etnis Muslim Rohingya ke pantai desa Karang Gading, Deli Serdang, 1 Januari 2024. (Antara/Reuters)

Menurut Husni masyarakat hanya bisa membantu etnis Rohingya ala kadarnya. Ia menyayangkan lambatnya bantuan dari pemerintah dan lembaga lain kepada para pengungsi yang sudah berada di sana sejak Sabtu.

“Cuma itu yang bisa kamu lakukan sebagai warga. Harapan kami sebagai masyarakat agar pemerintah cepat mengambil tindakan untuk membantu mereka,” ujarnya.

Sebagian Pengungsi yang Tiba Punya Kartu Pengungsi

Seratus empat puluh tujuh pengungsi Rohingya itu hanya berteduh menggunakan satu tenda yang terbuat dari terpal. Saat Seleb.News mengunjungi lokasi berlabuhnya kapal tua yang ditumpangi para pengungsi, tampak sejumlah anak menangis, sementara ayah ibu mereka tidak dapat melakukan banyak hal. Mereka belum memiliki akses air bersih, meskipun tampak sejumlah makanan dan pakaian dari warga lokal di salah satu sudut tenda.

Belum diketahui apakah seluruh warga etnis Rohingya yang tiba itu merupakan pengungsi atau tidak. Namun sebagian dari mereka menunjukkan kartu pengungsi yang diterbitkan oleh Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).

Warga etnis Rohingya yang mendarat di teluk tak berpenghuni di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara. (Seleb.News/Anugrah Andriansyah)

Warga etnis Rohingya yang mendarat di teluk tak berpenghuni di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara. (Seleb.News/Anugrah Andriansyah)

Menurut Husni, warga setempat tidak dapat menahan kesedihan saat mendengar tangis anak-anak dan bayi saat hari beranjak malam.

“Kasihan kita melihat mereka. Kemarin malam saya tidur di sini, anak-anak menangis semua. Bahkan ada saya ayun anak-anak bayi itu. Tidak tega saya,” ucapnya.

Husni berharap agar pemerintah segera memindahkan mereka ke tempat yang lebih baik.

“Kalau mereka bisa dikembalikan, ya dipulangkan saja. Kalau tidak dikembalikan tapi tolong cari tempat yang layak untuk menampung mereka sementara,” katanya.

Warga Desa Kwala Besar lainnya, Maulida Anisa, mengatakan tetap berharap pemerintah memberi arahan yang tegas untuk mengatasi tibanya pengungsi seperti yang terjadi saat ini. Warga, ujar Anisa, tidak keberatan memberikan bantuan, “tetapi pemerintah harus tegas. Kami memang menentang Rohingya di sini. Tapi kalau dilihat kondisi anak-anaknya pada kasihan. Cuma kalau bisa jangan menetap di sini.”

Anak-anak etnis Rohingya yang mendarat di teluk tak berpenghuni di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara. (Seleb.News/Anugrah Andriansyah)

Anak-anak etnis Rohingya yang mendarat di teluk tak berpenghuni di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara. (Seleb.News/Anugrah Andriansyah)

Salah seorang pengungsi, Mohammed Sayed (usia 24) mengaku masyarakat lokal telah banyak memberikan bantuan kepada mereka. “Masyarakat lokal membantu dan kami sangat senang,” ujarnya seraya menceritakan bagaimana kelompok mereka melakukan perjalanan dari kamp pengungsi di Cox’s Bazar pada 6 Desember 2023 menggunakan kapal. Saat ini kapal yang membawa mereka dari Bangladesh ke Indonesia telah rusak parah dan karam.

Mereka, tambah Sayed, juga membayar sejumlah uang kepada kapten kapal untuk keluar dari kamp Cox’s Bazar di Bangladesh. Namun, saat ini kapten kapal tersebut telah melarikan diri.

“Dia tidak ada di sini. Dia telah pergi dua jam sebelum kami mendarat di sini. Tiga orang (termasuk kapten kapal) pergi menggunakan kapal lain,” ungkap Sayed.

UNHCR Indonesia Akui Ada Kendala

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Perwakilan UNHCR Indonesia, Yanuar Farhanditya, mengatakan lokasi pendaratan etnis Rohingya itu sangat sulit diakses sehingga ada sedikit kendala dalam memberikan bantuan.

“Diharapkan pemerintah dapat menentukan lokasi agar kami bisa segera memindahkan pengungsi ke lokasi yang lebih mudah dijangkau. Saat ini mereka hanya berlindung di shelter sederhana,” katanya kepada Seleb.News melalui pesan singkat.

Yanuar mengatakan akan segera melakukan proses registrasi untuk memastikan jumlah pengungsi yang tiba di teluk itu.

“UNHCR bersama IOM telah mengunjungi lokasi tersebut dan tengah bekerja sama dengan pemerintah dan aparat setempat. Kami juga akan melakukan pra-registrasi (pendataan awal) dalam waktu dekat,” tandasnya.

Sebelumnya, Penjabat Gubernur Sumatra Utara, Hassanudin, mengatakan penanganan pengungsi etnis Rohingya itu akan dilakukan sesuai mekanisme yang berlaku.

“Mereka sudah dilokalisasi di suatu tempat yang tidak bisa kontak langsung dengan masyarakat. Kita sudah memberikan bantuan sesuai kebutuhan dasar. Nanti akan ditangani sesuai mekanisme yang ada,” ujarnya, Minggu (31/12) malam. [aa/em]

[ad_2]

Berita Terkait

Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja
Hidangan Lebaran di Turki yang Ramah Diabetes

Berita Terkait

Rabu, 11 September 2024 - 14:36 WIB

Tanpa Kompromi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Lakukan Bersih Bersih Calo Proyek Pengadaan

Kamis, 5 September 2024 - 22:31 WIB

Penguatan IHSG dan Rupiah Dorong Kenaikan CSA Index September 2024: Pelaku Pasar Masih Antisipasi Koreksi

Kamis, 5 September 2024 - 14:16 WIB

Harga Gabah Turun, Perpadi Sebut Anomali Harga Gabah Disebabkan oleh Panen Raya di Sejumlah Daerah Berlimpah

Kamis, 5 September 2024 - 09:55 WIB

Fokus Kemendag 2025, Zulkifli Hasan: Genjot Ekspor, Kendalikan Impor, dan Stabilisasi Harga dalam Negeri

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 07:59 WIB

Ungkap Langkah-langkah untuk Dukung Ketahanan Pangan di Dalam Negeri, Ini Penjelasan Wamentan Sudaryono

Jumat, 9 Agustus 2024 - 20:32 WIB

Bapanas Minta Bulog Serap Produksi Dalam Negeri dan Segera Salurkan Banpang Beras Mulai Agustus Ini

Selasa, 6 Agustus 2024 - 18:36 WIB

Pelaku Pasar Waspadai Koreksi IHSG, CSA Index Agustus 2024 Menurun ke 55,8

Kamis, 4 Juli 2024 - 17:39 WIB

Proyeksi IHSG Juli 2024 Menguat Tipis ke 6994, Optimisme Pelaku Pasar Masih Terjaga di Tengah Ketidakpastian

Berita Terbaru