Tingkat Fertilitas Dunia Turun, Beban Pertumbuhan Penduduk Beralih ke Negara Miskin

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 21 Maret 2024 - 17:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tingkat Fertilitas Dunia Turun, Beban Pertumbuhan Penduduk Beralih ke Negara Miskin

[ad_1]

Sebuah studi yang diterbitkan pada Rabu (20/3) menunjukkan tingkat kesuburan hampir di semua negara akan terlalu rendah untuk menjaga tingkat populasi pada akhir abad ini. Studi itu juga menemukan bahwa sebagian besar kelahiran di dunia akan terjadi di negara-negara miskin.

Menurut pernyataan peneliti senior Stein Emil Vollset dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di Universitas Washington di Seattle, tren ini akan mengakibatkan perbedaan antara “baby boom” dan “baby bust” di seluruh dunia. Lonjakan terjadi di negara-negara berpendapatan rendah yang lebih rentan terhadap ketidakstabilan ekonomi dan politik.

Studi yang dilaporkan dalam The Lancet memproyeksikan 155 dari 204 negara dan wilayah di seluruh dunia, atau 76 persen, akan memiliki tingkat kesuburan di bawah tingkat penggantian populasi pada 2050. Pada 2100, angka tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 198, atau 97 persen, menurut perkiraan para peneliti.

Perkiraan tersebut didasarkan pada survei, sensus, dan sumber data lain yang dikumpulkan dari 1950 hingga 2021 sebagai bagian dari Studi Beban Penyakit, Cedera, dan Faktor Risiko Global.

Seorang bayi perempuan yang lahir di bawah reruntuhan akibat gempa bumi yang melanda Suriah dan Turki menerima perawatan di dalam inkubator di rumah sakit anak di Kota Afrin, Provinsi Aleppo, Suriah, Kamis, 9 Februari 2023. (Foto: AP )

Lebih dari tiga perempat kelahiran hidup akan terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah pada akhir abad ini, dan lebih dari setengahnya terjadi di Afrika Sub-Sahara, kata para peneliti.

Tingkat kesuburan global – jumlah rata-rata kelahiran per perempuan – turun dari sekitar 5 anak pada 1950 menjadi 2,2 pada 2021, menurut data.

Pada 2021, 110 negara dan wilayah (54 persen) mempunyai tingkat penggantian populasi di bawah tingkat penggantian populasi yaitu 2,1 anak per perempuan.

Studi tersebut menyoroti tren yang sangat mengkhawatirkan di negara-negara seperti Korea Selatan dan Serbia, yang tingkat kesuburannya kurang dari 1,1 anak per perempuan, sehingga membuat mereka dihadapkan pada tantangan berkurangnya angkatan kerja.

Banyak negara yang memiliki sumber daya terbatas “akan bergulat dengan cara mendukung populasi termuda dan paling cepat berkembang di planet ini di negara-negara yang paling tidak stabil secara politik dan ekonomi, mengalami tekanan panas, dan sistem kesehatan yang terbatas di dunia,” kata Volset.

Walaupun penurunan tingkat kesuburan di negara-negara kaya mencerminkan peluang pendidikan dan pekerjaan yang lebih besar bagi perempuan, para peneliti menyatakan bahwa ini menunjukkan perlunya meningkatkan akses terhadap kontrasepsi modern dan pendidikan perempuan di daerah-daerah lain.

Selain itu, “ketika populasi hampir setiap negara menyusut, ketergantungan pada imigrasi terbuka akan menjadi penting untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi,” kata Natalia Bhattacharjee dari IHME, salah satu penulis laporan tersebut, dalam sebuah pernyataan. [ah/ft]

[ad_2]

Berita Terkait

Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja
Hidangan Lebaran di Turki yang Ramah Diabetes

Berita Terkait

Selasa, 10 Desember 2024 - 10:44 WIB

BNN Lakukan 3 Kali Tes Narkoba Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari, Hasilnya Dipastikan Positif Narkoba

Minggu, 8 Desember 2024 - 15:22 WIB

Kasus Dugaan Penggelapan Dana oleh Managemennya, Artis Cantik Wika Salim Datangi Polda Metro Jaya

Selasa, 26 November 2024 - 08:59 WIB

Begini Respons Ririe Farius yang Fokus ke Masa Depan Soal Mantan Suami Menikah dengan Nissa Sabyan

Rabu, 16 Oktober 2024 - 13:00 WIB

Series Terbaru Berjudul ‘Waktu yang Terhenti’, Aktor Bram Wicaksana Berbagi Cerita Soal Perannya

Selasa, 1 Oktober 2024 - 19:12 WIB

Soal Sikap Skeptis Masyarakat Terhadap DPR yang Berasal dari Kalangan Artis, Ini Tanggapan Uya Kuya

Selasa, 1 Oktober 2024 - 15:59 WIB

Usai Mangkir dengan Alasan Sakit, Vadel Badjideh Ditunggu Polisi pada Jumat Ini di Polda Metro Jaksel

Selasa, 1 Oktober 2024 - 10:13 WIB

Usai Difitnah Selingkuh, Penyanyi Cantik Mahalini Raharja Akhirnya Buka Suara Tentang Perasaannya

Minggu, 29 September 2024 - 08:58 WIB

Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Polisi Tangkap Tangkap Artis dan Pemain Film Andrew Andika

Berita Terbaru