Suara Biduan yang Menyanyi Dalam Bahasa yang Tak Ia Pahami Hingga ChatGPT untuk Menulis Lirik

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 9 November 2023 - 03:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suara Biduan yang Menyanyi Dalam Bahasa yang Tak Ia Pahami Hingga ChatGPT untuk Menulis Lirik

[ad_1]

Seniman Holly Herndon tidak bisa berbahasa Katalan. “Itu suara saya, tapi saya tidak menyanyikannya. Saya melatih sebuah AI dengan suara saya dan kini ia bisa menyanyikan apa pun dalam berbagai bahasa.”

Herndon dan timnya mengembangkan sebuah teknologi kecerdasan buatan model pembelajaran mesin dengan menggunakan suaranya. Mesin itu bisa membaca gubahan musik dalam berbagai bahasa dan rentang vokal mana pun.
Ia menyebut mesin itu sebagai “kembaran digitalnya” yang ia namai Holly+.

“Saya rasa banyak orang yang menganggap AI sebagai suatu kecerdasan asing yang datang entah dari mana, padahal sebenarnya AI adalah kumpulan kecerdasan manusia,” jelasnya.

Herndon mengatakan, segala jenis media yang dapat dibaca mesin bisa digunakan untuk melatih AI untuk membuat versi generatif tak terbatas.
Ini adalah versi “langsung” Holy+, di mana saat seseorang bernyanyi, secara bersamaan model pembelajaran mesin itu memproduksi musik dari suara Herndon. Musisi Pher memperdengarkan suara aslinya dengan mic yang satu dan bernyanyi menggunakan Holly+ pada mic yang lain.

Tidak seperti “deepfake” musik yang meniru musisi lain dan menyalin suara mereka, Herndon memandang model pembelajaran mesin sebagai cara artis terlibat untuk menciptakan konten yang unik.

“Saya rasa ini sekarang terasa sangat mengerikan dan saya sangat paham kenapa orang-orang merasa cemas, tapi di masa depan, ini bisa menjadi sesuatu yang sangat seru untuk dikulik dan ada cara bagi artis untuk tidak merasa seolah-olah mereka kehilangan kendali atas karya mereka,” imbuhnya.

Artis lain yang merangkul teknologi kecerdasan buatan adalah produser asal Nigeria Eclipse Nkasi. Nkasi melihat kesempatan sekaligus ancaman dari teknologi AI untuk membuat semua lagu dalam album Afrobeats di studionya di Kota Lagos.

Jika sebelumnya ia membutuhkan uang ribuan dolar dan waktu hingga tiga bulan untuk mengarang lagu, merekrut musisi, melakukan rekaman, hingga mengedit dan merilisnya, kini ia hanya memerlukan waktu tiga hari dan uang sebesar $500.

Nkasi dan tiga temannya menyalakan program ChatGPT milik OpenAI untuk membantu mereka menyusun album “Infinite Echoes” berisi sembilan lagu.
Mereka meminta aplikasi itu membuat lirik dan judul lagu secara otomatis sebelum mereka menyesuaikan kembali kata-kata dalam lirik tersebut agar cocok dengan tema yang mereka pilih.

Mereka kemudian menggunakan perangkat AI lain untuk membuat musiknya. Nkasi merekam suaranya dan memasukkannya ke dalam aplikasi lain, yang mengubah vokalnya menjadi suara dari penyanyi artifisial di album tersebut.

Kepada Reuters, Nkasi mengatakan, “Pada akhirnya, ini hanyalah alat. Itu sebabnya saya sangat mendukung penggunaan AI secara etis. Ke depan, saya berencana menggelar lokakarya dan pelatihan khusus untuk membantu insan kreatif lain merangkul AI, terutama secara etis, agar mereka tahu bahwa ada cara untuk memanfaatkan alat-alat ini untuk menyempurnakan karya yang kita ciptakan, alih-alih mencuri karya orang lain.”

Sementara itu, musisi Kanada Grimes tahun ini sudah lebih dulu meluncurkan perangkat lunak suara AI, dengan menggunakan teknologi seperti yang digunakan Holly+, yang memungkinkan orang lain menggunakan versi generatif suaranya untuk kepentingan komersial, selama bersedia berbagi royalti dari rekaman master mereka. [rd/lt]

[ad_2]

Berita Terkait

Lesti Kejora dan Rizky Billar Sambut Kelahiran Anak Kedua di Brawijaya Hospital Duren Tiga
Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja

Berita Terkait

Rabu, 6 November 2024 - 15:16 WIB

Rilispers.com Layani Publikasi Press Release di Portal Pers Daerah dari Pulau Sumatera Hingga Papua

Selasa, 5 November 2024 - 16:09 WIB

Kacab BNI Senayan Klaudia Dilaporkan ke Polda Metro Soal Pencemaran Nama Baik, Tudingan Perselingkuhkan

Selasa, 29 Oktober 2024 - 14:11 WIB

Kasus Suap Rp700 Juta, Mentan Andi Amran Sulaiman Copot Satu Pejabat Sekelas Direktur di Kementan

Senin, 28 Oktober 2024 - 11:37 WIB

Daftar Lengkap Jajaran Pengurus Kadin Indonesia Periode 2024 – 2029 yang Dipimpin oleh Anindya Novyan Bakrie

Minggu, 27 Oktober 2024 - 23:06 WIB

Hari Terakhir Retreat, Presiden Prabowo Subianto Kompak Olahraga Pagi bersama Kabinet Merah Putih

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 13:54 WIB

Gembleng Anggota Kabinet di Magelang, Warga Sambut Prabowo: Selamat Bekerja dengan Ikhlas Pak

Kamis, 24 Oktober 2024 - 07:33 WIB

Bentuk Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Prabowo Sebut Kesulitan Harus Segera Diatasi

Selasa, 22 Oktober 2024 - 14:26 WIB

Resmi Dilantik 53 Menteri dan Kepala Lembaga Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo di Istana Negara

Berita Terbaru