Skandal Thalidomide yang Buat Bayi Lahir Cacat, PM Australia Mohon Maaf

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 1 Desember 2023 - 18:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Skandal Thalidomide yang Buat Bayi Lahir Cacat, PM Australia Mohon Maaf

[ad_1]

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada 29 November mengeluarkan permintaan maaf nasional kepada semua warga negara yang terkena dampak skandal thalidomide, lebih dari setengah abad setelah bayi-bayi lahir dengan cacat lahir karena pil antimual yang diminum para ibu di pagi hari.

“Atas nama rakyat Australia, pemerintah dan parlemen, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, tak terhingga dan sudah terlambat kepada semua penyintas thalidomide, keluarga, orang yang dicintai, dan orang-orang yang merawat mereka. Permintaan maaf ini merupakan salah satu bab paling gelap dalam sejarah medis Australia,” ujar Albanese.

Secara khusus ia juga minta maaf kepada para penyintas. “Kami mohon maaf atas rasa sakit yang ditimbulkan oleh thalidomide pada Anda semua, setiap hari. Kami minta maaf. Kami minta maaf lebih dari yang bisa kami katakan. Kami minta maaf atas kerugian dan luka serta penderitaan yang kalian alami,” lanjutnya.

Thalidomide adalah bahan aktif dalam obat penenang yang didistribusikan secara luas kepada banyak ibu di Australia dan di seluruh dunia, pada awal tahun 1960-an. Obat ini kemudian diketahui telah menyebabkan malformasi anggota tubuh, fitur wajah dan organ dalam pada janin.

Saat Albanese menyampaikan permintaan maaf di ruang Dewan Perwakilan Rakyat, para penyintas obat tersebut menyaksikan dari galeri. Sebagian di antara mereka memegang foto-foto orang yang mereka cintai, beberapa korban menangis.

Skandal thalidomide memicu perombakan rezim pengujian obat di seluruh dunia dan meningkatkan reputasi Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika FDA, yang menjadi satu-satunya suara yang menolak untuk menyetujui obat tersebut, meskipun obat itu didistribusikan di Amerika Serikat untuk pengujian.

Pemerintah Inggris pada 2010 meminta maaf kepada para korban. [em/uh]

[ad_2]

Berita Terkait

Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja
Hidangan Lebaran di Turki yang Ramah Diabetes

Berita Terkait

Selasa, 10 Desember 2024 - 10:44 WIB

BNN Lakukan 3 Kali Tes Narkoba Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari, Hasilnya Dipastikan Positif Narkoba

Minggu, 8 Desember 2024 - 15:22 WIB

Kasus Dugaan Penggelapan Dana oleh Managemennya, Artis Cantik Wika Salim Datangi Polda Metro Jaya

Selasa, 26 November 2024 - 08:59 WIB

Begini Respons Ririe Farius yang Fokus ke Masa Depan Soal Mantan Suami Menikah dengan Nissa Sabyan

Rabu, 16 Oktober 2024 - 13:00 WIB

Series Terbaru Berjudul ‘Waktu yang Terhenti’, Aktor Bram Wicaksana Berbagi Cerita Soal Perannya

Selasa, 1 Oktober 2024 - 19:12 WIB

Soal Sikap Skeptis Masyarakat Terhadap DPR yang Berasal dari Kalangan Artis, Ini Tanggapan Uya Kuya

Selasa, 1 Oktober 2024 - 15:59 WIB

Usai Mangkir dengan Alasan Sakit, Vadel Badjideh Ditunggu Polisi pada Jumat Ini di Polda Metro Jaksel

Selasa, 1 Oktober 2024 - 10:13 WIB

Usai Difitnah Selingkuh, Penyanyi Cantik Mahalini Raharja Akhirnya Buka Suara Tentang Perasaannya

Minggu, 29 September 2024 - 08:58 WIB

Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Polisi Tangkap Tangkap Artis dan Pemain Film Andrew Andika

Berita Terbaru