Semakin Banyak Pasien Meninggal di RS Gaza , WHO Tegaskan Urgensi Gencatan Senjata

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 15 November 2023 - 03:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Semakin Banyak Pasien Meninggal di RS Gaza , WHO Tegaskan Urgensi Gencatan Senjata

[ad_1]

Badan Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (14/11) kembali menegaskan seruannya untuk segera diberlakukan gencatan senjata di Gaza, wilayah kantung Palestina yang situasinya semakin memburuk seiring semakin banyak pasien termasuk bayi-bayi prematur di RS Al Shifa di Kota Gaza, yang dilaporkan meninggal dunia. Hujan musim dingin pertama juga telah menyebabkan banjir di kota itu.

Berbicara dalam konferensi pers di Jenewa, juru bicara WHO Dr. Margaret Harris mengatakan “ada begitu banyak kerusakan infrastruktur, kita kekurangan air bersih. Kami memiliki orang-orang yang sangat, sangat berdesakan sembilan kali lebih banyak dari yang seharusnya. Inilah sebabnya mengapa kami memohon agar gencatan senjata segera dilakukan.”

Kabar terbaru dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengindikasikan bahwa hingga Senin lalu (13/11) semua rumah sakit di kota Gaza dan Gaza utara dilaporkan tidak lagi beroperasi karena kurangnya listrik, bahan medis habis pakai, oksigen, makanan, dan air. Kondisi ini diperparah dengan pemboman dan pertempuran di sekitarnya.

Kompleks rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza, 7 November 2023, di tengah pertempuran Israel-Hamas. (Bashar TALEB / AFP)

RS Al-Shifa yang terkepung, saat ini merupakan satu-satunya rumah sakit yang masih beroperasi. Rumah sakit ini sekaligus merupakan pusat bentrokan bersenjata di Kota Gaza menyusul klaim militer Israel bahwa Hamas telah membangun pusat komando di bawah rumah sakit tersebut.

Klaim tersebut telah berulang kali dibantah oleh para tenaga medis profesional yang bekerja di sana. Fasilitas kesehatan itu telah berhari-hari tidak mendapatkan aliran listrik di tengah-tengah operasi militer Israel yang semakin intensif.

Dr. Harris mengatakan “dalam 48 jam terakhir ini, kami telah menerima laporan 20 kematian pasien rawat inap. Sekarang angka-angka yang saya miliki sangat berubah-ubah, situasinya mungkin jauh lebih buruk … Kami juga tahu bahwa tidak ada cukup makanan. Staf kami juga berjuang untuk mendapatkan air bersih karena tangki air hancur, tetapi mereka masih melakukan semua yang mereka bisa lakukan guna terus memberikan perawatan medis bagi pasien yang sakit parah yang dirawat di sana.”

OCHA mengatakan pada tengah malam, antara tanggal 12 dan 13 November, terdapat sekitar 600 hingga 650 pasien rawat inap, 200 hingga 500 staf, dan 1.500 pengungsi internal di RS Al-Shifa. Di antara sejumlah pasien yang berisiko tinggi mengalami kematian, dilaporkan ada beberapa pasien dialisis ginjal dan 36 bayi dalam inkubator.

WHO mengatakan ada sekitar 135 serangan terhadap fasilitas kesehatan yang telah didokumentasikan di Gaza selama sebulan terakhir ini.

Dr. Harris berharap “ini yang terburuk” yang kami hadapi, “karena kami juga melihat peningkatan tren banyak serangan terhadap fasilitas-fasilitas kesehatan. Kami melihat hal ini di Sudan, dan di Ukraina. Tampaknya prinsip utama bahwa rumah sakit harus menjadi tempat berlindung yang aman, di mana orang mendapat pengobatan, dirawat ketika menghadapi masalah medis, di saat paling membutuhkan, telah dilupakan.” (em/ns)

[ad_2]

Berita Terkait

Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja
Hidangan Lebaran di Turki yang Ramah Diabetes

Berita Terkait

Rabu, 11 September 2024 - 14:36 WIB

Tanpa Kompromi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Lakukan Bersih Bersih Calo Proyek Pengadaan

Kamis, 5 September 2024 - 22:31 WIB

Penguatan IHSG dan Rupiah Dorong Kenaikan CSA Index September 2024: Pelaku Pasar Masih Antisipasi Koreksi

Kamis, 5 September 2024 - 14:16 WIB

Harga Gabah Turun, Perpadi Sebut Anomali Harga Gabah Disebabkan oleh Panen Raya di Sejumlah Daerah Berlimpah

Kamis, 5 September 2024 - 09:55 WIB

Fokus Kemendag 2025, Zulkifli Hasan: Genjot Ekspor, Kendalikan Impor, dan Stabilisasi Harga dalam Negeri

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 07:59 WIB

Ungkap Langkah-langkah untuk Dukung Ketahanan Pangan di Dalam Negeri, Ini Penjelasan Wamentan Sudaryono

Jumat, 9 Agustus 2024 - 20:32 WIB

Bapanas Minta Bulog Serap Produksi Dalam Negeri dan Segera Salurkan Banpang Beras Mulai Agustus Ini

Selasa, 6 Agustus 2024 - 18:36 WIB

Pelaku Pasar Waspadai Koreksi IHSG, CSA Index Agustus 2024 Menurun ke 55,8

Kamis, 4 Juli 2024 - 17:39 WIB

Proyeksi IHSG Juli 2024 Menguat Tipis ke 6994, Optimisme Pelaku Pasar Masih Terjaga di Tengah Ketidakpastian

Berita Terbaru