Sekolah-sekolah AS Hadapi Peningkatan Kasus Kejahatan Bermotif Kebencian

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 30 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekolah-sekolah AS Hadapi Peningkatan Kasus Kejahatan Bermotif Kebencian

[ad_1]

Sekolah-sekolah di Amerika Serikat tidak luput dari kejahatan bermotif kebencian yang meningkat drastis di seantero negeri Paman Sam.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Laporan Biro Penyelidik Federal (FBI) yang diterbitkan hari Senin (29/1) menemukan bahwa 10% kejahatan bermotif kebencian di AS pada tahun 2022 terjadi di sekolah, menempatkannya pada peringkat ketiga lokasi paling umum terjadinya kejahatan berdasar kebencian.

Peringkat satu adalah rumah (27%), sementara peringkat dua adalah jalan tol, jalan raya atau gang (16%).

Laporan itu menemukan bahwa jumlah kasus kejahatan berdasar kebencian yang dilaporkan di sekolah, dari jenjang taman kanak-kanak sampai universitas – terus meningkat sejak tahun 2020, ketika pemerintah hanya mencatat 500 kasus di sekolah. Pada 2021, jumlah itu meningkat menjadi 896 dan mencapai lebih dari 1.300 pada 2022.

Peningkatan tersebut sejalan dengan apa yang digambarkan FBI sebagai peningkatan secara keseluruhan yang mengkhawatirkan, di mana tercatat 11.643 insiden pada 2022, melampaui rekor sebelumnya sebanyak hampir 11.000 insiden pada 2021.

Laporan yang dirilis pada hari Senin itu adalah yang pertama kalinya diterbitkan oleh FBI, yang mengatakan belum jelas apakah mereka akan menerbitkan laporan tambahan khusus mengenai kejahatan bermotif kebencian di lingkungan sekolah ke depannya.

“Tujuannya adalah untuk menarik perhatian terhadap data dan peristiwa kejahatan bermotif kebencian di sekolah yang mungkin memberi pihak lain

kesempatan untuk memberikan tanggapan,” kata salah seorang pejabat FBI kepada wartawan hari Senin, yang memberikan keterangan secara anonim berdasarkan aturan dasar yang ditetapkan lembaga tersebut.

“[Ini] bukan situasi di mana pihak biro akan mengambil tindakan segera mengenai hal ini,” pejabat tersebut menambahkan. “Namun dengan memberikan informasi ini, kami pikir hal ini memungkinkan mitra penegak hukum kami untuk melakukannya.”

Laporan yang didasarkan pada data selama periode 2018 hingga 2022 itu menemukan bahwa bentuk kejahatan bermotif kebencian yang paling sering terjadi adalah intimidasi, disusul vandalisme dan penyerangan.

Sementara itu, kejahatan bermotif kebencian yang paling sering dilakukan adalah kejahatan anti-kulit hitam (12,6%), kejahatan anti-Yahudi (5,6%) dan anti-LGBT (2,6%).

Kejahatan anti-Muslim sendiri mencapai 0,5%.

Laporan FBI itu juga menemukan bahwa kejahatan bermotif kebencian di sekolah lebih sering terjadi pada bulan Oktober, November dan Desember, di mana sepertiga kejahatan yang tercatat terjadi pada bulan-bulan tersebut.

Secara keseluruhan, laporan itu menyebutkan bahwa lebih dari 30% anak-anak yang menjadi korban kejahatan bermotif kebencian selama periode lima tahun tersebut diserang di sekolah. Sementara hampir 36% pelaku anak-anak melakukan kejahatan itu di sekolah.

Hampir dua pertiga kejahatan bermotif kebencian yang dilaporkan terjadi di taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah menengah atas, menurut data FBI. [rd/jm]

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

[ad_2]

Berita Terkait

Akhirnya Ridwan Kamil Laporkan Langsung Mantan Selebgram Seksi Lisa Mariana ke Bareskrim Polri
Lesti Kejora dan Rizky Billar Sambut Kelahiran Anak Kedua di Brawijaya Hospital Duren Tiga
Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 10:31 WIB

Akhirnya Ridwan Kamil Laporkan Langsung Mantan Selebgram Seksi Lisa Mariana ke Bareskrim Polri

Kamis, 6 Februari 2025 - 13:29 WIB

Lesti Kejora dan Rizky Billar Sambut Kelahiran Anak Kedua di Brawijaya Hospital Duren Tiga

Selasa, 20 Agustus 2024 - 10:07 WIB

Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya

Sabtu, 20 April 2024 - 10:11 WIB

Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI

Jumat, 12 April 2024 - 23:12 WIB

Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September

Berita Terbaru