Sekolah di Wyoming Batalkan Pertunjukan Drama Bertema LGBTQ+

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 20 Januari 2024 - 00:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekolah di Wyoming Batalkan Pertunjukan Drama Bertema LGBTQ+

[ad_1]

Oliver Baez menghabiskan dua bulan untuk berlatih adegan drama sekolah di mana karakternya mengonfrontasi seorang siswa lain yang dianggap merundung seorang siswa gay sehingga akhirnya mendorongnya bunuh diri.

Setelah banyak persiapan, adegan kecil Baez berubah menjadi masalah besar di kalangan pejabat sekolah di Wheatland, Wyoming. Mereka tiba-tiba membatalkan pertunjukan tersebut, dengan alasan bahwa pertunjukan tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai sekolah – sehingga membuat para aktor muda tidak dapat tampil di panggung.

Baez sangat marah dan mengatakan,“Jika sekolah membatalkannya, itu seperti mengatakan bahwa LGBTQ tidak boleh ada dalam masyarakat, yang menurut saya sangat mengerikan dan kejam.”

Oliver Baez tampil dalam adegan dari “The Bullying Collection” di Wheatland High School di Wheatland, Wyoming, Jumat, 12 Januari 2024. Pejabat sekolah membatalkan drama sekolah menengah tersebut karena menyebutkan karakter gay. (AP/Thomas Peipert)

Dua puluh lima tahun setelah pembunuhan Matthew Shepard, seorang mahasiswa gay di Universitas Wyoming. di sebuah kota yang tidak jauh dari Wheatland, pembatalan pertunjukan “The Bullying Collection” menunjukkan masih jauh jalan yang harus ditempuh komunitas LGBTQ+ komunitas untuk mendapatkan penerimaan.

Wyoming, bersama South Carolina, adalah dua negara bagian di AS yang tidak memiliki undang-undang kejahatan bermotif kebencian. Tak mengherankan bila kemudian perpustakaan di negara bagian itu menghadapi tekanan masyarakat untuk menarik buku anak-anak yang memuat cerita LGBTQ+, pertunjukan drag dilarang di beberapa tempat, dan perkumpulan mahasiswi Universitas Wyoming digugat karena menerima seorang perempuan transgender sebagai anggota.

Parlemen Wyoming saat ini bahkan sedang bersiap untuk mempertimbangkan rancangan undang-undang yang akan secara tegas mendefinisikan gender sebagai jenis kelamin biologis seseorang saat lahir, sehingga membatasi kehidupan penduduk trans dan nonbiner (gender netral).

Erica Biggs merias wajahnya sebelum tampil di “The Bullying Collection” di Wheatland High School di Wheatland, Wyoming, Jumat, 12 Januari 2024. (AP/Thomas Peipert)

Erica Biggs merias wajahnya sebelum tampil di “The Bullying Collection” di Wheatland High School di Wheatland, Wyoming, Jumat, 12 Januari 2024. (AP/Thomas Peipert)

Terletak di dataran Wyoming bagian timur, Wheatland adalah komunitas pertanian dan peternakan kecil dengan sekitar 3.500 penduduk. Hanya ada sedikit restoran, tidak ada pusat perbelanjaan, dan hanya sedikit tempat pertunjukan selain Wheatland High School.

Untungnya grup teater lokal, Platte County Players, mempunyai izin untuk tampil di sana. Kelompok tersebut mendapatkan hak atas drama tersebut dan mensponsorinya sebulan kemudian di sekolah menengah seperti yang direncanakan semula.

Para siswa tersebut tampil minggu lalu di hadapan sekelompok kecil orang yang tidak menghiraukan jalan yang tertutup es dan suhu di bawah nol derajat untuk menyaksikan pertunjukan yang tertunda tersebut.

Dari kiri; Andrew Haecker, Chloe Rukavina dan Ember Bradley dalam salah satu adegan “The Bullying Collection” di Wheatland High School di Wheatland, Wyoming, 12 Januari 2024. (AP/Thomas Peipert)

Dari kiri; Andrew Haecker, Chloe Rukavina dan Ember Bradley dalam salah satu adegan “The Bullying Collection” di Wheatland High School di Wheatland, Wyoming, 12 Januari 2024. (AP/Thomas Peipert)

Bagi pengawas distrik, John Weigel, drama tersebut tampaknya lebih cocok untuk siswa sekolah menengah atas daripada untuk siswa sekolah menengah pertama. Ia mengatakan bahwa ia belum pernah menonton pertunjukan tersebut namun mendengar dari kepala sekolah bahwa pertunjukan tersebut membingungkan beberapa anak dan beberapa guru sekolah menengah mendukung pembatalan tersebut.

Drama tersebut menampilkan delapan sandiwara berdurasi 10 menit tentang penindasan, termasuk politisi dan orang tua yang meremehkan satu sama lain. Laporan ini juga mencakup berbagai topik lain, termasuk risiko bunuh diri bagi remaja LGBTQ+, remaja yang diejek karena membawa tampon di sekolah, dan siswa yang menjelaskan bagaimana rasanya mengalami peristiwa penembakan di sekolah.

Bagi pengelola sekolah, adegan di mana seorang siswa perempuan membacakan eulogi untuk siswa lain yang bunuh diri, dan kemudian dikecam karena tidak mengungkap alasan bunuh dirinya, merupakan suatu masalah. Apalagi, siswa perempuan itu dituding sering merundung siswa yang bunuh diri semasa hidupnya.

Rowan Bradley menonton dari samping panggung sementara sesama aktor membawakan “The Bullying Collection” di Wheatland High School di Wheatland, Wyoming, Jumat, 12 Januari 2024. (AP/Thomas Peipert)

Rowan Bradley menonton dari samping panggung sementara sesama aktor membawakan “The Bullying Collection” di Wheatland High School di Wheatland, Wyoming, Jumat, 12 Januari 2024. (AP/Thomas Peipert)

Baez sendiri beperan sebagai siswa lain yang berjalan ke atas panggung dari kerumunan penonton untuk mengecam siswa perempuan tersebut.

Setelah membatalkan pertunjukan, Kepala Sekolah Robert Daniel memperburuk keadaan dengan memberikan setiap anggota kelompok drama itu kartu hadiah senilai $5 untuk belanja di toko serba ada Maverik — bersama surat permintaan maaf yang mengatakan bahwa mereka telah melakukan “yang terbaik.”

Kartu hadiah itu sangat membuat kesal para siswa. Seorang siswa merobek surat itu dan mengembalikan kartunya. Lainnya, Erica Biggs, 14, yang berperan sebagai siswa perempuan yang dikecam Baez dalam drama itu, menggambarkan sikap kepala sekolah tersebut sebagai sikap yang merendahkan kerja keras mereka.

Kata Biggs,“Kami semua menganggapnya seolah-olah mereka mencoba menyuap kami agar kami tenang dan tidak marah soal pembatalan pertunjukan tersebut. Tapi itu tidak membantu, karena kami masih sangat marah, karena kami bekerja keras untuk itu.” [ab/uh]

[ad_2]

Berita Terkait

Lesti Kejora dan Rizky Billar Sambut Kelahiran Anak Kedua di Brawijaya Hospital Duren Tiga
Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja

Berita Terkait

Kamis, 6 Februari 2025 - 16:38 WIB

OMG Entertainment dan Yasmara Bawa Grease The Musical ke Jakarta: Produksi Teater Kelas Dunia

Jumat, 15 November 2024 - 19:09 WIB

Konser X.02 Hadirkan Irama Koplo dan Kebersamaan di Bekasi, Jangan Sampai Ketinggalan!

Rabu, 18 September 2024 - 15:43 WIB

Polisi Panggil Artis Nikita Mirzani Sebagai Pelapor dalam Kasus Dugaan Percabulan dan Aborsi Putrinya

Rabu, 11 September 2024 - 20:11 WIB

Pesta Semalam Minggu Vol.5: Tribute Didi Kempot Hadirkan Penampilan Mr. Jono & Joni, Sandy Ria Ervinna & Tiket Presale

Senin, 9 September 2024 - 00:19 WIB

Penampilan Spesial Yura Yunita dan Siti Nurhaliza Siap Hiasi Konser John Legend 6 Oktober Mendatang!

Sabtu, 7 September 2024 - 03:45 WIB

Konser John Legend di Sentul: Semua yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Harga Tiket, Penjualan, dan Kategori Kursi

Selasa, 27 Agustus 2024 - 12:55 WIB

BNSP dan LSP Musik Indonesia Sertifikasi 37 Musisi, Termasuk Komponis dan Penyanyi Terkenal, dalam Acara Sertifikasikan Profesimu 2024

Minggu, 25 Agustus 2024 - 20:34 WIB

Bandung Siap Bergoyang di Now Playing Festival 2024: Hindia, Nadin Amizah, dan NDX AKA Meriahkan Panggung

Berita Terbaru