[ad_1]
Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan puluhan truk bantuan yang terhambat di perbatasan Mesir dan Jalur Gaza adalah “penunjang hidup” yang harus diperbolehkan untuk dikirimkan, sementara harapan menipis bagi bantuan itu untuk memasuki Gaza pada hari Jumat seperti yang diharapkan.
“Kami memerlukannya, kami benar-benar perlu menggerakkan truk-truk ini sesegera mungkin dan sebanyak yang diperlukan,” kata Guterres kepada wartawan di depan pos perbatasan Rafah yang dikontrol Mesir di bagian utara Gurun Sinai.
“Kami tidak mencari satu konvoi untuk datang; kami menginginkan konvoi-konvoi itu mendapatkan izin, dengan jumlah truk yang cukup untuk pergi ke mana pun di Gaza guna memberikan cukup dukungan bagi warga Gaza,” lanjutnya. Lebih dari 2 juta orang tinggal di Gaza.
Konvoi kemanusiaan diharapkan memasuki Gaza dari Rafah pada hari Jumat dan sekarang diperkirakan akan tertunda setidaknya satu hari
Presiden AS Joe Biden hari Rabu di Tel Aviv mengatakan bahwa Israel telah setuju untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan terbatas mulai mengalir ke Gaza dari Mesir, dengan peringatan bahwa bantuan itu harus diperiksa lebih dulu dan harus langsung diberikan kepada warga sipil bukannya Hamas. .
“Dan saya tahu ada juga kesepakatan antara Mesir dan Israel untuk memungkinkan itu terjadi,” kata Guterres. “Tetapi pengumuman ini dibuat dengan sejumlah syarat dan restriksi.”
Ia mengatakan PBB sedang melakukan pembahasan dengan Mesir, Israel dan AS untuk mengklarifikasi persyaratan dan membatasi restriksi agar truk-truk bantuan itu dapat bergerak.
Jalur Gaza yang dikontrol Hamas telah berada di bawah kepungan penuh dan gempuran bom yang masih terus berlangsung oleh Israel setelah militan Hamas melancarkan serangan teror brutal dan mematikan di dalam Israel pada 7 Oktober, yang menewaskan 1.400 orang dan menculik hampir 200 lainnya ke Jalur Gaza.
Tidak ada bahan bakar, makanan, air atau pasokan medis yang masuk Gaza dan teritori itu berada di bawah pemadaman listrik penuh selama 10 hari. PBB memperkirakan satu juta warga Gaza telah mematuhi perintah evakuasi Israel dan pindah ke bagian selatan jalur itu. Warga di sana kini bersiap menghadapi serangan darat pasukan Israel.
Guterres menyerukan gencatan senjata kemanusiaan mendesak pada pekan ini dan hari Jumat mengatakan hal itu akan dapat “membuat semuanya jauh lebih mudah dan lebih aman bagi semua orang,” tetapi ini bukan prasyarat bagi bantuan tersebut untuk memasuki Gaza.
Sementara PBB menunggu lampu hijau bagi bergeraknya truk bantuan, lembaga-lembaganya telah menerbangkan lebih dari 3.000 ton pasokan yang siap dikirim melewati Rafah ke Gaza Selatan. Program Pangan Dunia memiliki 1.000 metrik ton makanan siap santap dan makanan kalengan, cukup untuk hampir setengah juta orang selama sepekan, di Rafah atau dalam perjalanan menuju tempat itu.
Organisasi Kesehatan Dunia Jumat mengatakan lebih banyak lagi pasokan medis telah tiba di bandara Mesir yang paling dekat dengan pos perbatasan Rafah, cukup untuk kebutuhan seribu pembedahan. [uh/ab]
[ad_2]