Restoran Palestina di New York Dapat Dukungan Dari Pelanggan Yahudi

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 2 Desember 2023 - 00:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Restoran Palestina di New York Dapat Dukungan Dari Pelanggan Yahudi

[ad_1]

Ayat, restoran Palestina di East Village, salah satu tempat populer terbaru di kawasan Manhattan. Sang pemilik, Abdul Elenani, mengatakan Ayat punya beberapa lokasi di pinggiran kota New York, tetapi ia selalu ingin membawa hidangan Palestina ke jantung kota itu. Elenani merasa perlu membukanya karena ia belum melihat ada restoran berlabel hidangan Palestina.

Tetapi pilihan waktunya untuk membuka restoran Ayat di tengah kota New York itu tidak tepat. Ia membuka Ayat di lokasi baru hanya beberapa hari setelah serangan Hamas 7 Oktober lalu di Israel. Bisnisnya menghadapi reaksi negatif serius di internet, kebanyakan berasal dari Israel. Ayat mendapat banyak pesan kebencian maupun ulasan satu bintang.

Ia percaya reaksi negatif itu dipicu oleh postingan mengenai situasi di Gaza yang ditulisnya di internet.

“Saya hanya memposting tentang bagaimana para ibu itu kehilangan anak-anak mereka. Saya baru menjadi seorang ayah. Bayi saya lahir pada 20 Oktober, dan saya tak dapat membayangkan sedetik pun bagaimana kalau saya kehilangan bayi saya sekarang,” jelasnya.

Bantuan datang dari kalangan yang tidak pernah diduganya. Beberapa anggota komunitas Yahudi turun tangan untuk mendukung restorannya. Michael Harris adalah dokter anak yang menjadi pelanggan tetap Ayat. Harris mengemukakan, ibunya adalah orang Yahudi dari Libya dan ayahnya adalah Yahudi Ashkenazi dari Eropa Timur.

Harris mengaku menyukai restoran itu, meskipun ia tidak sependapat dengan pesan politik yang terkandung di beberapa dekor restoran itu.
.
“Sedikit mengecewakan. Beberapa hal di menu menyebut ‘dari sungai hingga ke laut,’ yang menyerukan negara Palestina. ‘Dari Sungai Yordan hingga ke Laut Tengah,’ yang pada dasarnya melucuti Israel sebagai negara Yahudi. Itu yang saya tidak suka,” sebutnya.

Interior Ayat, Palestinian’s Restaurant, New York. (Facebook/ayat.nyc)

Terlepas dari itu, lanjutnya, ia ingin hidup rukun dengan para tetangganya. Caranya, menurut Harris, dengan hidup berdampingan secara damai, berdialog, menerima pihak lain, serta mengakui hak-hak sah kedua pihak atas negara dan bangsa mereka sendiri.

Elenani mengatakan dekor dan kata-kata dalam menunya dibiarkan untuk ditafsirkan sendiri oleh para pengunjung. Katanya lagi, “Sebagian orang menafsirkannya sebagai cara untuk mengusir semua orang Yahudi, menjadikannya sebagai negara Palestina sepenuhnya. Ketika saya mencari tahu, ini benar-benar berarti kebebasan bagi warga Palestina.”

Lindsey Weiss, warga Yahudi New York lainnya yang mengatakan rasa penasaran untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang budaya Palestina membuatnya datang lagi ke restoran Ayat. Dengan datang ke restoran Palestina dan menikmati hidangan serta budaya Palestina, ia mendapat gambaran lebih dekat mengenai seperti apa tempat multikulutral yang damai.

Ia percaya kelompok-kelompok warga Yahudi dan Palestina memiliki lebih banyak kemiripan daripada perbedaan dan makanan merupakan satu unsur yang mempersatukan kedua kelompok itu. Weiss menambahkan, “Makanan sangatlah penting, jadi saya pikir dari tempat itu muncul titik temu dan pertukaran budaya. Ini membuat mereka berbincang satu sama lain dan menyadari bahwa lagi-lagi, kita punya jauh lebih banyak kesamaan daripada perbedaan. Dan tujuan kita sesungguhnya jauh lebih banyak kesamaannya daripada perbedaannya.”

Ketika hubungan damai tampaknya sulit untuk dibayangkan, restoran ini memperlihatkan bagaimana dua komunitas tersebut dapat hidup berdampingan dan bekerja bersama. [uh/ab]

[ad_2]

Berita Terkait

Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja
Hidangan Lebaran di Turki yang Ramah Diabetes

Berita Terkait

Senin, 23 Desember 2024 - 15:02 WIB

Artis Natasha Wilona Lapor Polda Metro Jaya Terkait Kasus Dugaan Pelanggaran Hak Cipta Promosi Produk

Kamis, 19 Desember 2024 - 15:38 WIB

Artis Olla Ramlan Bicara Soal Hikmah yang Dipetik Tahun 2024 dan Rencana yang akan Dilakukan Tahun Depan

Senin, 16 Desember 2024 - 16:37 WIB

Terkait Hubungannya dengan Presenter Cantik Medina Dina, Aktor Gading Martin Berikan Klarifikasi

Selasa, 10 Desember 2024 - 10:44 WIB

BNN Lakukan 3 Kali Tes Narkoba Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari, Hasilnya Dipastikan Positif Narkoba

Minggu, 8 Desember 2024 - 15:22 WIB

Kasus Dugaan Penggelapan Dana oleh Managemennya, Artis Cantik Wika Salim Datangi Polda Metro Jaya

Selasa, 26 November 2024 - 08:59 WIB

Begini Respons Ririe Farius yang Fokus ke Masa Depan Soal Mantan Suami Menikah dengan Nissa Sabyan

Jumat, 22 November 2024 - 05:26 WIB

Menyanyi di Kemenangan Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Begini Perasaan Penyanyi Cantik Yura Yunita

Rabu, 16 Oktober 2024 - 13:00 WIB

Series Terbaru Berjudul ‘Waktu yang Terhenti’, Aktor Bram Wicaksana Berbagi Cerita Soal Perannya

Berita Terbaru