[ad_1]
Jumlah migran yang menyeberangi selat Inggris pada 2023 turun lebih dari sepertiga dari angka tahun sebelumnya, menandai penurunan pertama sejak dimulainya pendataan sampai saat ini, kata pemerintah Inggris.
Jumlah penyeberangan yang mencapai 30 ribu adalah 36 persen lebih rendah dibandingkan jumlah pada 2022 yang mencapai 45 ribu. Tetapi angka ini merupakan yang kedua tertinggi sejak 2018, sekitar seribu lebih banyak dari jumlah pada 2021.
Perdana Menteri Rishi Sunak membuat program “hentikan perahu” sebagai salah satu prioritasnya, seiring pemerintahan konservatif yang mendorong peraturan lebih ketat terkait imigrasi untuk menekan arus migran, yang melakukan perjalanan berbahaya dari Prancis ke Inggris, kadang menggunakan perahu-perahu yang tidak layak untuk melaut.
Kebanyakan dari mereka yang tiba di daratan Inggris melalui perahu mengajukan suaka. Daftar permohonan suaka sangat panjang dan pemerintah belum selesai mengkaji aplikasi tersebut.
Perwakilan serikat untuk petugas perbatasan mengatakan bahwa penurunan angka pelintas batas itu sepertinya semacam “kesalahan penghitungan” akibat cuaca dan sejumlah faktor lain, dan penyeberang dalam jumlah besar diperkirakan akan terjadi tahun ini.
“Kita, menyaksikan angin kencang. Kita memiliki banyak hari dimana kecil kemungkinan kita menemukan migran dalam perahu-perahu,” kata Lucy Moreton, pejabat professional untuk Serikat Pegawai Imigrasi kepada radio BBC 4 pada Senin.
“Tetapi juga ada kapal-kapal lebih besar, kapal yang layak untuk melaut, jadi asumsi yang dipakai disini salah dan menyebabkan kesalahan tersebut,” tambahnya. [ns/jm]
[ad_2]
