Pengungsi di Gaza Buat Kue Kering untuk Temukan Kebahagiaan Idulfitri

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 10 April 2024 - 05:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengungsi di Gaza Buat Kue Kering untuk Temukan Kebahagiaan Idulfitri

[ad_1]

Keluarga-keluarga yang tinggal di Gaza berusaha sebaik mungkin untuk merayakan Idulfitri di tengah perang Israel-Hamas yang masih terus berkecamuk setelah enam bulan.

Di Deir al-Balah, kota di Gaza tengah, sekelompok perempuan bersama-sama membuat camilan manis untuk anak-anak, sambil berharap bisa mendapat sedikit penghasilan.

Ahlam Saleh, salah seorang pembuat kue asal Kota Gaza, mengatakan, “Kami kehilangan seluruh hidup kami. Bahkan jika kami pulang ke Gaza dan mereka mendirikan kembali bangunan-bangunan untuk kami dan membangun kembali Gaza, siapa yang akan mengembalikan orang-orang di dalamnya? Siapa yang akan membangkitkan kembali mereka yang tewas, yang mati syahid, yang dihapus dari catatan sipil? Siapa yang akan mengembalikan kenangan dan semua hal ini?”

Sementara itu, keluarga Al-Mashharawi asal Kota Gaza menghibur diri dengan membuatkan kue kering untuk semua orang yang tinggal di tenda-tenda pengungsi di Rafah untuk membangkitkan semangat Idulfitri.

Beberapa di antara mereka berkumpul mengelilingi api kecil untuk melihat Aya Al-Mashharawi, yang berusia 24 tahun, mempertahankan tradisi membuat kue kering Idulfitri, termasuk maamoul, dengan menggunakan oven darurat di sela-sela tenda di sana.

Sebuah keluarga pengungsi Palestina membuat kue tradisional saat mereka mempersiapkan hari raya Idul Fitri di kamp pengungsi Rafah, Jalur Gaza selatan.

Aya, yang kehilangan kakek dan beberapa sepupunya dalam perang Israel di Gaza, mengaku hanya ingin membuat anak-anak bahagia.

“Kami, tujuh perempuan, memulai proyek Maamoul dan kue kering ini untuk membantu situasi ekonomi negara ini, yang sangat sulit selama perang. Keluarga saya masih berada di Kota Gaza – ayah, kakak, adik dan suami saya ada di Kota Gaza, dan tidak ada yang membantu kami secara finansial. Itu sebabnya kami memutuskan untuk memulai proyek ini, untuk sedikitnya menutup pengeluaran kami selama perang.”

Idulfitri dirayakan hari Rabu (10/4) hingga Jumat (12/4). Perayaannya adalah salah satu yang paling dinantikan dalam kalender Islam, ketika para keluarga berkumpul untuk makan bersama sambil bertukar hadiah.

Akan tetapi, tahun ini perayaan di Gaza terjadi selagi perang tidak menunjukkan pertanda akan berhenti, di mana sudah lebih dari 33.000 warga Palestina di Gaza tewas akibat serangan Israel sejak perang kembali pecah Oktober lalu.

Perang itu dimulai pada 7 Oktober, ketika militan Hamas menyerbu Israel selatan dan menewaskan sekitar 1.200 orang.

Di Muwasi, Gaza selatan, situasinya lebih suram. Anak-anak berlarian tanpa alas kaki di sela-sela banyak tenda yang kini menjadi rumah bagi puluhan ribu warga Palestina yang mengungsi. Hanya sedikit di antara mereka yang masih berminat merayakan Idulfitri tahun ini.

Ramy Alwan, yang tinggal di salah satu tenda di Muwasi, menuturkan, “Tentu tidak ada Idulfitri. Tidak ada apa pun yang bisa dibeli untuk Idulfitri dan kami tidak mampu membelinya kalau pun ada. Dulu, pada masa-masa seperti ini, kami biasanya membuat camilan, pakaian, segala persiapan, juga roti Ka’ak untuk Idulfitri. Tapi sekarang kami tinggal di dalam tenda hampir tanpa adanya pasokan kebutuhan dasar sehari-hari. Kami hidup dalam kondisi yang sangat buruk.”

Perundingan perdamaian di Kairo tidak banyak mengalami kemajuan. Israel dan Hamas masih berselisih mengenai sejumlah isu penting. Kelompok militan itu menuntut diakhirinya perang sepenuhnya sebelum kesepakatan pembebasan sandera yang mereka culik pada 7 Oktober disetujui. [rd/ka]

[ad_2]

Berita Terkait

Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja
Hidangan Lebaran di Turki yang Ramah Diabetes

Berita Terkait

Rabu, 11 September 2024 - 14:36 WIB

Tanpa Kompromi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Lakukan Bersih Bersih Calo Proyek Pengadaan

Kamis, 5 September 2024 - 22:31 WIB

Penguatan IHSG dan Rupiah Dorong Kenaikan CSA Index September 2024: Pelaku Pasar Masih Antisipasi Koreksi

Kamis, 5 September 2024 - 14:16 WIB

Harga Gabah Turun, Perpadi Sebut Anomali Harga Gabah Disebabkan oleh Panen Raya di Sejumlah Daerah Berlimpah

Kamis, 5 September 2024 - 09:55 WIB

Fokus Kemendag 2025, Zulkifli Hasan: Genjot Ekspor, Kendalikan Impor, dan Stabilisasi Harga dalam Negeri

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 07:59 WIB

Ungkap Langkah-langkah untuk Dukung Ketahanan Pangan di Dalam Negeri, Ini Penjelasan Wamentan Sudaryono

Jumat, 9 Agustus 2024 - 20:32 WIB

Bapanas Minta Bulog Serap Produksi Dalam Negeri dan Segera Salurkan Banpang Beras Mulai Agustus Ini

Selasa, 6 Agustus 2024 - 18:36 WIB

Pelaku Pasar Waspadai Koreksi IHSG, CSA Index Agustus 2024 Menurun ke 55,8

Kamis, 4 Juli 2024 - 17:39 WIB

Proyeksi IHSG Juli 2024 Menguat Tipis ke 6994, Optimisme Pelaku Pasar Masih Terjaga di Tengah Ketidakpastian

Berita Terbaru