Penelitian di Australia Tunjukkan Ganja Dapat Membunuh Sel Kanker Kulit

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 5 April 2024 - 00:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penelitian di Australia Tunjukkan Ganja Dapat Membunuh Sel Kanker Kulit

[ad_1]

Para peneliti di Australia melakukan eksperimen laboratorium untuk memastikan apakah ganja dapat diubah menjadi obat kanker kulit di masa depan.

Mereka mengatakan, sebagian besar kasus melanoma berakhir fatal dengan hanya kurang dari 15 persen pasien bertahan hidup lebih dari tiga tahun. Akan tetapi, penelitian baru menunjukkan ganja dapat membantu menangani penyakit itu.

Perjuangan Leigh Raaschou selama puluhan tahun dalam melawan kanker dapat terlihat dengan jelas. Ia tidak pernah melindungi dirinya dari sengatan matahari dan menghabiskan sebagian besar masa hidupnya berada langsung di bawah terik matahari. Melanoma di kepalanya menyebar ke tulang dan memaksa para dokter mengangkat sebagian tengkoraknya.

“Selama periode itu sudah lebih dari 100 kanker kulit yang diangkat dari tubuh saya, mungkin bahkan hampir 200,” jelasnya.

Raaschou empat kali menderita melanoma sejak 1998. Melanomanya yang terakhir diangkat dokter tahun lalu. “Inilah akibatnya karena tidak pernah pakai topi, tidak pernah pakai krim pelindung dari sengatan surya,” imbuhnya.

Terapi radiasi untuk membunuh sel kanker telah merusak indera pendengaran dan penglihatan Raaschou. Dokter mengatakan, ia tidak lagi bisa menjalani terapi tersebut.

“Di sebelah situlah melanoma saya mereka angkat. Radiasi sudah dilakukan terhadap seluruh area kepala saya. Dan dokter sudah bilang tidak bisa dilakukan radiasi lagi. Istri saya selalu khawatir melanoma saya akan kembali muncul dan semacamnya, tapi saya punya filosofi berbeda,” lanjut Raaschou.

ILUSTRASI – Seorang peneliti AS melakukan penelitian kanker melanoma di laboratorium.

Umumnya, melanoma diobati melalui prosedur medis invasif seperti pembedahan atau terapi radiasi. Namun, para peneliti di Charles Darwin University dan Royal Melbourne Institute of Technology kini sedang meneliti apakah zat dalam ganja suatu hari nanti dapat menjadi solusi. Penelitian itu masih dalam tahap awal, tapi mereka menemukan bahwa ketika mereka menempatkan ekstrak khusus tanaman ganja bernama PHEC-66 ke dalam sebuah tabung reaksi, ekstrak tersebut menempel pada reseptor di permukaan sel kanker dan mengganggu pertumbuhan sel tersebut.

Nazim Nassar, peneliti Charles Darwin University, ikut menulis laporan penelitian yang sudah diterbitkan pada jurnal Cells. “Yang kita bicarakan adalah melanoma ganas, yang merupakan tipe kanker kulit yang mematikan,” jelasnya.

Ia dan peneliti lainnya berharap dapat segera memulai uji coba pada hewan.
Uji coba itu bisa memakan waktu bertahun-tahun dan hasilnya harus berhasil sebelum dapat diujicobakan pada manusia. Namun, Nassar berbesar hati melihat hasil penelitian mereka sejauh ini.

“Caranya dengan memaksa sel itu menjalani apa yang kami sebut kematian sel yang terprogram, alias apoptosis. Dan itu, bagi kami yang melakukan penelitian awal di dalam laboratorium, merupakan hasil yang luar biasa,” sebut Nazim.

Bagi orang-orang yang menderita kanker seperti Raaschou, alternatif selain prosedur operasi sangatlah mereka nantikan. “Seandainya saja saya tahu soal ini 10 tahun lalu, maka tidak ada bagian tubuh saya yang harus diangkat,” jelasnya. [rd/lt]

[ad_2]

Berita Terkait

Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja
Hidangan Lebaran di Turki yang Ramah Diabetes

Berita Terkait

Selasa, 16 Juli 2024 - 08:07 WIB

Polda Metro Jaya Selidiki Pelaku Penyebaran Video Syur Putri Vokalis David Naif, Audrey Davis

Kamis, 28 Maret 2024 - 09:30 WIB

Suami Artis Sandra Dewi, Harvey Moeis Ditetapkan Kejagung Sebagai Tersangka, Kasus Tata Niaga Timah

Sabtu, 24 Februari 2024 - 08:40 WIB

Kodisi Kesehatan Ammar Zoni Terkini Sejak Ditangkap karena Kasus Narkoba Diungkap Kuasa Hukumnya

Jumat, 9 Februari 2024 - 18:59 WIB

Kekasih Tamara Tyasmara Jadi Tersangka atas Kasus Kematian Anak Aris Bernama Dante di Kolam Renang

Kamis, 1 Februari 2024 - 17:14 WIB

Menikah Tahun 2021, Ria Ricis Resmi Gugat Cerai Teuku Ryan ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan

Kamis, 25 Januari 2024 - 11:53 WIB

Polisi Lakukan Tes Urine dan Cek Kesehatan Terhadap Tersangka Kasus Film Porno Selebgram Siskaeee

Kamis, 25 Januari 2024 - 11:28 WIB

Terkait Tudingan Melarikan Diri ke Yogyakarta, Tersangka Kasus Film Porno Selebgram Siskaeee Buka Suara

Rabu, 17 Januari 2024 - 09:31 WIB

Polisi akan Jemput Paksa Siskaeee Jika Tak Penuhi Lagi Panggilan Sebagai Tersangka Kasus Film Porno

Berita Terbaru