Pejabat Afghanistan Revisi Korban Tewas akibat Gempa Jadi 1.000 Orang

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 12 Oktober 2023 - 19:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pejabat Afghanistan Revisi Korban Tewas akibat Gempa Jadi 1.000 Orang

[ad_1]

Kementerian Kesehatan Masyarakat Taliban mengunggah data terbarunya di X, sebelumnya Twitter, dengan mengatakan bahwa sekitar 2.400 orang terluka sejak Sabtu (7/10), ketika gempa pertama berkekuatan 6,3 magnitudo mengguncang beberapa distrik di Provinsi Herat, Afghanistan barat, yang berbatasan dengan Iran.

Salah seorang juru bicara UNICEF mengatakan kepada Seleb.News pada hari Kamis bahwa “lebih dari 90% korban yang dilaporkan tewas” adalah perempuan dan anak-anak, sementara “jumlah korban masih terus berubah.” PBB mencatat terdapat sekitar 1.300 korban tewas dan 1.700 korban luka per hari Kamis. Seleb.News menghubungi pejabat PBB untuk meminta klarifikasi atas perbedaan data yang muncul, namun tidak segera menerima tanggapan.

Gempa susulan berulang kali mengguncang wilayah bencana sebelum gempa lain berkekuatan 6,3 magnitudo kembali terjadi pada hari Rabu (11/10), yang disusul oleh tiga gempa susulan yang cukup besar.

Laporan situasi terbaru dari PBB mengatakan bahwa gempa pada hari Rabu dan gempa susulan setelahnya melukai setidaknya 140 orang di sejumlah desa di Distrik Injil, Gulran dan Kushki Robat-Sangi, Herat.

“Desa Chahak di Distrik Injil dengan 1.250 penduduk telah luluh lantak, demikian pula lima desa lainnya yang bertetangga,” bunyi laporan itu. Pejabat pemerintah provinsi melaporkan sedikitnya satu korban jiwa dan lebih dari 150 korban luka akibat gempa terakhir.

Siddig Ibrahim, petugas lapangan UNICEF untuk Afghanistan barat, mengatakan kepada Seleb.News awal pekan ini bahwa ketika gempa pertama melanda, orang-orang menduga itu adalah sebuah ledakan dan berlarian ke rumah mereka untuk berlindung.

“Sayangnya, gempa berlanjut dan rumah-rumah mulai ambruk,” kata Ibrahim. “Perempuan dan anak-anak seringkali berada di rumah, menjaga rumah dan merawat anak, sehingga ketika bangunan roboh, mereka yang paling berisiko terdampak.”

UNICEF mengajukan permohonan baru bagi Afghanistan hari Rabu (11/10), meminta dana awal sebesar $20 juta untuk menanggapi gempa yang terjadi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kerusakan yang terjadi pada 21 fasilitas kesehatan di 10 distrik, di mana separuhnya disebabkan oleh gempa pada 11 Oktober. Sejauh ini, WHO dan badan lainnya telah memberikan layanan kesehatan kepada lebih dari 5.600 orang di sejumlah distrik yang terdampak parah, terutama di Zindajan, yang dekat dengan pusat gempa hari Sabtu. Rumah sakit-rumah sakit Afghanistan, yang sudah sangat kekurangan perlengkapan dan dana, dengan cepat kewalahan menangani pasien. Menyediakan tempat berlindung bagi korban gempa dalam skala besar akan menjadi tantangan bagi pemerintah Taliban.

“Wilayah itu dilanda suhu dingin dan sulit bagi keluarga yang terdampak untuk bertahan di luar rumah pada malam hari,” kata Menteri Kesehatan Masyarakat Taliban Qalandar Ebad kepada wartawan hari Rabu.

“Mereka bisa tinggal di tenda-tenda selama sebulan, tapi lebih dari itu mungkin akan sangat sulit,” katanya.

Pemerintah Taliban telah menyediakan obat-obatan, peralatan, makanan, air minum, tenda dan kebutuhan lain bagi para korban, namun mereka masih membutuhkan bantuan lebih lanjut, kata Ebad. Ia memuji organisasi-organisasi bantuan internasional yang mendukung pemerintahnya dalam memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan para korban gempa. Juru Bicara Utama Taliban, Zahibullah Mujahid, mengatakan bahwa beberapa negara juga telah mengirimkan berbagai barang keperluan dan bantuan kepada keluarga-keluarga yang mengungsi di Herat. [uh/ab/rd/ka]

[ad_2]

Berita Terkait

Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja
Hidangan Lebaran di Turki yang Ramah Diabetes

Berita Terkait

Senin, 23 Desember 2024 - 15:02 WIB

Artis Natasha Wilona Lapor Polda Metro Jaya Terkait Kasus Dugaan Pelanggaran Hak Cipta Promosi Produk

Kamis, 19 Desember 2024 - 15:38 WIB

Artis Olla Ramlan Bicara Soal Hikmah yang Dipetik Tahun 2024 dan Rencana yang akan Dilakukan Tahun Depan

Selasa, 17 Desember 2024 - 14:43 WIB

Pengeluaran Ojek Online dan Makanan Artis Cantik Amanda Manopo Capai Ratusan Juta Rupiah/Tahun

Selasa, 10 Desember 2024 - 10:44 WIB

BNN Lakukan 3 Kali Tes Narkoba Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari, Hasilnya Dipastikan Positif Narkoba

Minggu, 8 Desember 2024 - 15:22 WIB

Kasus Dugaan Penggelapan Dana oleh Managemennya, Artis Cantik Wika Salim Datangi Polda Metro Jaya

Selasa, 26 November 2024 - 08:59 WIB

Begini Respons Ririe Farius yang Fokus ke Masa Depan Soal Mantan Suami Menikah dengan Nissa Sabyan

Jumat, 22 November 2024 - 05:26 WIB

Menyanyi di Kemenangan Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Begini Perasaan Penyanyi Cantik Yura Yunita

Rabu, 16 Oktober 2024 - 13:00 WIB

Series Terbaru Berjudul ‘Waktu yang Terhenti’, Aktor Bram Wicaksana Berbagi Cerita Soal Perannya

Berita Terbaru