PBB Amati Seksama Catatan HAM China

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 25 Januari 2024 - 02:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PBB Amati Seksama Catatan HAM China

[ad_1]

China berada di bawah pengawasan ketat di tengah kecaman keras dari negara-negara demokratis di Barat atas perlakuan brutalnya terhadap warga Uighur, Tibet, dan para pembangkang di Hong Kong.

China menghadiri sidang PBB dengan delegasi beranggotakan 60 orang yang siap menangkis caci maki apa pun yang diarahkan padanya. Duta Besar China untuk PBB di Jenewa, Chen Xu, menolak tuduhan bahwa China telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang serius terhadap warga Uighur, yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

Berbicara lewat seorang penerjemah, Xu mengatakan China berusaha keras untuk memberikan kehidupan yang lebih baik dan membahagiakan bagi semua orang. Ditambahkannya, setelah delapan tahun kerja keras yang berkelanjutan, China telah berhasil mengangkat hampir 180 juta orang dari kemiskinan.

“Tidak ada yang ditinggalkan atau tertinggal saat China membangun negara sosialis modern ini di segala bidang. Orang-orang dari 56 kelompok etnis di China setara dan bersatu padu seperti biji delima yang bekerja sama demi kemakmuran dan pembangunan bersama dan demi kehidupan yang lebih baik bagi semua,” jelasnya.

Duta Besar China untuk PBB di Jenewa, Chen Xu (kanan) menjelang peninjauan catatan hak asasi China oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, 23 Januari 2024.

Delegasi China juga menepis kritik internasional atas tindakan keras pemerintah terhadap partai-partai pro-demokrasi di Hong Kong. Berbicara dengan bantuan seorang penerjemah, Kepala Urusan Pemerintahan di Hong Kong, Chan Kwak-ki Eric, menuduh para pembangkang melakukan tindakan kekerasan, yang menurutnya mengancam perdamaian dan keamanan wilayah tersebut.

“Dengan penerapan undang-undang keamanan nasional, hari-hari gangguan sosial dan ketakutan telah berakhir. Stabilitas serta hukum dan ketertiban telah dipulihkan dan kota kami kembali ke jalur yang benar,” imbuhnya.

Setiap lima tahun sekali, rekam jejak HAM semua negara akan dievaluasi oleh Dewan Hak Asasi Manusia. Ini adalah peninjauan pertama atas China sejak tahun 2018.

Negara-negara demokrasi Barat yang menghadiri konferensi tersebut memandang dengan skeptis laporan gemilang China atas nama rakyatnya, tentang pencapaiannya. Mereka berbicara terus terang tentang keprihatinan mereka.

FILE - Seseorang berdiri di menara di perimeter Pusat Penahanan Nomor 3 di Dabancheng, Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang, China barat, 23 April 2021.

FILE – Seseorang berdiri di menara di perimeter Pusat Penahanan Nomor 3 di Dabancheng, Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang, China barat, 23 April 2021.

Duta Besar AS untuk PBB di Jenewa, Michele Taylor, menyerukan pembebasan semua orang yang ditahan secara sewenang-wenang, serta penghentian penyiksaan dan penganiayaan di seluruh China. Dia juga membuat beberapa rekomendasi lainnya.

“Akhiri tindakan represif terhadap perempuan, kelompok LGBTQI+, buruh, dan pekerja migran, termasuk di Hong Kong dan Makau. Beri PBB akses tanpa hambatan dan akses yang berarti, khususnya di Xinjiang dan Tibet. Kami mengutuk genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang sedang berlangsung di Xinjiang dan penindasan transnasional untuk membungkam individu-individu di luar negeri,” jelasnya.

Sementara para delegasi berdebat secara verbal dengan China di dalam ruang dewan, beberapa kelompok hak asasi manusia berdemonstrasi menentang kebijakan represif China di luar gedung PBB. [em/lt]

[ad_2]

Berita Terkait

Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja
Hidangan Lebaran di Turki yang Ramah Diabetes

Berita Terkait

Selasa, 16 Juli 2024 - 08:07 WIB

Polda Metro Jaya Selidiki Pelaku Penyebaran Video Syur Putri Vokalis David Naif, Audrey Davis

Kamis, 28 Maret 2024 - 09:30 WIB

Suami Artis Sandra Dewi, Harvey Moeis Ditetapkan Kejagung Sebagai Tersangka, Kasus Tata Niaga Timah

Sabtu, 24 Februari 2024 - 08:40 WIB

Kodisi Kesehatan Ammar Zoni Terkini Sejak Ditangkap karena Kasus Narkoba Diungkap Kuasa Hukumnya

Jumat, 9 Februari 2024 - 18:59 WIB

Kekasih Tamara Tyasmara Jadi Tersangka atas Kasus Kematian Anak Aris Bernama Dante di Kolam Renang

Kamis, 1 Februari 2024 - 17:14 WIB

Menikah Tahun 2021, Ria Ricis Resmi Gugat Cerai Teuku Ryan ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan

Kamis, 25 Januari 2024 - 11:53 WIB

Polisi Lakukan Tes Urine dan Cek Kesehatan Terhadap Tersangka Kasus Film Porno Selebgram Siskaeee

Kamis, 25 Januari 2024 - 11:28 WIB

Terkait Tudingan Melarikan Diri ke Yogyakarta, Tersangka Kasus Film Porno Selebgram Siskaeee Buka Suara

Rabu, 17 Januari 2024 - 09:31 WIB

Polisi akan Jemput Paksa Siskaeee Jika Tak Penuhi Lagi Panggilan Sebagai Tersangka Kasus Film Porno

Berita Terbaru