Pasangan Penguin Hanya Tidur Beberapa Detik, Jaga Bayi yang Baru Lahir

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 2 Desember 2023 - 15:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pasangan Penguin Hanya Tidur Beberapa Detik, Jaga Bayi yang Baru Lahir

[ad_1]

Menjadi orang tua baru adalah tantangan, yakni bagaimana mendapatkan waktu tidur yang cukup sambil tetap memantau bayi yang baru lahir. Bagi beberapa penguin, hal ini berarti ribuan tidur singkat sepanjang hari. Demikian temuan sejumlah peneliti.

Penguin chinstrap di Antarktika perlu menjaga telur dan anak-anaknya sepanjang waktu di koloni yang ramai dan berisik. Jadi mereka tertidur ribuan kali setiap hari – tetapi hanya sekitar empat detik setiap kali – agar tetap waspada, para peneliti melaporkan pada Kamis (30/11) di jurnal Science.

Microsleep singkat itu, yang berjumlah sekitar 11 jam per hari, tampaknya cukup untuk membuat para orang tua bertahan selama berminggu-minggu. Microsleep adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan periode tidur sangat singkat yang berlangsung hanya beberapa detik atau kurang.

“Penguin ini terlihat seperti pengemudi yang mengantuk, mengedipkan mata membuka dan menutup, dan mereka melakukannya 24/7 selama beberapa minggu,” kata Niels Rattenborg, peneliti tidur di Max Planck Institute for Biological Intelligence di Jerman. Planck juga merupakan rekan penulis dari studi baru tersebut.

“Yang mengejutkan adalah mereka bisa berfungsi dengan baik dan berhasil membesarkan anak-anak mereka,” katanya.

Penguin chinstrap, dinamai demikian karena garis tipis bulu hitam di wajah mereka menyerupai ikat dagu, biasanya meletakkan telur mereka di sarang kerikil pada November. Seperti halnya dengan banyak jenis penguin lainnya, pasangan yang telah kawin berbagi tugas sebagai orang tua. Satu orang tua merawat telur dan anak-anak sendirian sementara yang lain pergi mencari makanan keluarga.

Meskipun penguin dewasa tidak banyak menghadapi predator alami selama musim berkembangbiak, burung besar yang disebut skua coklat memangsa telur dan anak-anak penguin yang berbulu abu-abu kecil. Penguin dewasa lain juga mungkin mencoba mencuri kerikil dari sarang. Jadi, orang tua harus selalu waspada.

Untuk pertama kalinya, para ilmuwan melacak perilaku tidur penguin chinstrap di koloni perberkembangbiakan di Antarktika dengan memasang sensor yang mengukur gelombang otak. Mereka mengumpulkan data dari 14 penguin dewasa selama 11 hari di Pulau King George di lepas pantai Antarktika.

Ide untuk penelitian tersebut muncul ketika Won Young Lee, seorang ahli biologi di Institut Penelitian Kutub Korea, memperhatikan bahwa penguin yang sedang berkembang biak sering mengedipkan mata dan tampaknya tertidur selama hari-hari observasi lapangan yang panjang. Namun tim perlu merekam gelombang otak untuk memastikan apakah mereka benar tertidur.

Para peneliti tidak mengumpulkan data tidur di luar musim kawin. Namun mereka memperkirakan penguin mungkin tidur dalam interval yang lebih lama di waktu lainnya.

“Kami belum mengetahui apakah manfaat microsleep sama dengan manfaat tidur jangka panjang,” kata Paul-Antoine Libourel, rekan penulis dan peneliti tidur di Neuroscience Research Centre of Lyon di Prancis. Mereka juga tidak mengetahui apakah spesies penguin lain tidur dengan cara yang sama.

Para ilmuwan telah mendokumentasikan beberapa hewan lain dengan adaptasi tidur khusus. Saat terbang, burung cikalang dapat tidur separuh otaknya dalam satu waktu, dan anjing laut gajah utara dapat tidur siang selama 10 atau 15 menit setiap kali menyelam dalam, misalnya.

Namun microsleeps yang dilakukan penguin chinstrap tampaknya merupakan hal ekstrem baru, kata para peneliti.

“Penguin hidup di lingkungan dengan tingkat stres yang tinggi. Mereka berkembang biak dalam koloni yang padat, dan semua predator mereka ada di sana pada waktu yang sama,” kata Daniel Paranhos Zitterbart, peneliti penguin di Woods Hole Oceanographic Institution di Massachusetts yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Microsleep adalah bentuk “adaptasi luar biasa” yang memungkinkan kewaspadaan terus-menerus, katanya. [ah/rs]

[ad_2]

Berita Terkait

Lesti Kejora dan Rizky Billar Sambut Kelahiran Anak Kedua di Brawijaya Hospital Duren Tiga
Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja

Berita Terkait

Rabu, 6 November 2024 - 15:16 WIB

Rilispers.com Layani Publikasi Press Release di Portal Pers Daerah dari Pulau Sumatera Hingga Papua

Selasa, 5 November 2024 - 16:09 WIB

Kacab BNI Senayan Klaudia Dilaporkan ke Polda Metro Soal Pencemaran Nama Baik, Tudingan Perselingkuhkan

Selasa, 29 Oktober 2024 - 14:11 WIB

Kasus Suap Rp700 Juta, Mentan Andi Amran Sulaiman Copot Satu Pejabat Sekelas Direktur di Kementan

Senin, 28 Oktober 2024 - 11:37 WIB

Daftar Lengkap Jajaran Pengurus Kadin Indonesia Periode 2024 – 2029 yang Dipimpin oleh Anindya Novyan Bakrie

Minggu, 27 Oktober 2024 - 23:06 WIB

Hari Terakhir Retreat, Presiden Prabowo Subianto Kompak Olahraga Pagi bersama Kabinet Merah Putih

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 13:54 WIB

Gembleng Anggota Kabinet di Magelang, Warga Sambut Prabowo: Selamat Bekerja dengan Ikhlas Pak

Kamis, 24 Oktober 2024 - 07:33 WIB

Bentuk Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Prabowo Sebut Kesulitan Harus Segera Diatasi

Selasa, 22 Oktober 2024 - 14:26 WIB

Resmi Dilantik 53 Menteri dan Kepala Lembaga Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo di Istana Negara

Berita Terbaru