Panen Rumput Laut dan Hidup Berkelanjutan Jadi Gaya Hidup Warga Ionia di Alaska

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 15 Februari 2024 - 19:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Panen Rumput Laut dan Hidup Berkelanjutan Jadi Gaya Hidup Warga Ionia di Alaska

[ad_1]

Sejumlah warga yang tinggal di Desa Ionia, di Kasilof, Alaska memanen rumput laut mereka di Homer. Salah seorang di antaranya Ann Ohn Bar.

“Satu hal yang saya sukai tentang hari memanen rumput laut, yang telah saya lakukan sejak masih anak-anak adalah hal itu menyatukan seluruh komunitas.” katanya.

Agam Ohn-Bar, seorang warga lainnya, mengatakan, rumput laut merupakan sumber energi yang besar, yakni sumber energi nabati.

Eliza Eller, menjelaskan, Ionia yang dibentuk 30 tahun lalu seperti tempat bagi mereka untuk berlindung dengan aman. Sejumlah warganya pernah bertemu sebelumnya sewaktu bergabung dalam gerakan diet makrobiotik di Boston.

Petani rumput laut Jean-Marie Pedron memperlihatkan rumput laut Ao-Nori (kanan) yang dapat dimakan. (Foto: AFP)

Diet makrobiotik adalah cara hidup yang memandu pilihan seseorang akan nutrisi, aktivitas dan gaya hidup. Ini merupakan gaya hidup yang mendorong keselarasan antara tubuh, pikiran dan planet.

Kata makrobiotik berasal dari bahasa Yunani. Makros berarti besar atau panjang, bios berarti hidup sedangkan thike artinya teknik atau seni. Pada dasarnya, mikrobiotik adalah “seni berumur panjang”.

Makanan yang disantap dalam diet ini antara lain adalah kacang-kacangan, biji-bijian utuh, sayuran dan sayuran daun hijau, makanan fermentasi, rumput laut, sayuran dan ikan laut.

Eliza mengungkapkan, ketika bertemu di Boston, mereka memiliki kesamaan yaitu sulit untuk berkembang dan bertahan di dunia modern. Jadi ia dan teman-temannya itu memutuskan untuk menciptakan sebuah desa kecil di mana warga menyantap makanan yang sederhana, terlibat langsung dengan alam, dan belajar bersikap lebih baik satu sama lain.

Dengan demikian, sesama warga dapat menerima dukungan yang diperlukan dan pada akhirnya menciptakan sebuah dunia yang lebih layak untuk ditinggali serta untuk membesarkan anak-anak mereka.

Eliza mengungkapkan asal mula terciptanya desa kecil Ionia.

“Kami memiliki impian tentang kampung di kawasan perdesaan. Namun kami adalah orang-orang yang terbiasa tinggal di kota besar. Kami tidak tahu cara mewujudkannya. Kami tidak memiliki uang,” katanya.

“Kami mendengar ada lahan gratis di Alaska. Juga kami mendengar tentang Dana Permanen Alaska, yaitu sejumlah kecil uang untuk setiap orang yang diberikan setiap tahun. Beberapa di antara kami punya ide gila untuk pergi ke Alaska dan mencoba membangun homestead. Jadi saya seperti dipaksa untuk pindah ke tempat ini. Namun saya datang juga dan setelah beberapa tahun, saya mencintai tempat ini,” imbuh Eliza.

Homestead yang disebut Eliza adalah tempat tinggal dan tanah yang diberikan oleh pemerintah, biasanya seluas 160 hektare bagi warga Amerika yang ingin menetap dan bertani di atas tanah tersebut selama sedikitnya lima tahun.

Namun tanah yang dimiliki Eliza Eller dan kelompoknya tidak diperoleh secara gratis. Mereka harus membayar uang muka sebesar 300 dolar dan cicilan sebesar 300 dolar setiap bulan.

Bagi warga Ionia, kehidupan menjadi berbeda dan terasa lebih menyenangkan. Setidaknya itu yang dikatakan Eliza. [lj/uh]

[ad_2]

Berita Terkait

Lesti Kejora dan Rizky Billar Sambut Kelahiran Anak Kedua di Brawijaya Hospital Duren Tiga
Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja

Berita Terkait

Rabu, 6 November 2024 - 15:16 WIB

Rilispers.com Layani Publikasi Press Release di Portal Pers Daerah dari Pulau Sumatera Hingga Papua

Selasa, 5 November 2024 - 16:09 WIB

Kacab BNI Senayan Klaudia Dilaporkan ke Polda Metro Soal Pencemaran Nama Baik, Tudingan Perselingkuhkan

Selasa, 29 Oktober 2024 - 14:11 WIB

Kasus Suap Rp700 Juta, Mentan Andi Amran Sulaiman Copot Satu Pejabat Sekelas Direktur di Kementan

Senin, 28 Oktober 2024 - 11:37 WIB

Daftar Lengkap Jajaran Pengurus Kadin Indonesia Periode 2024 – 2029 yang Dipimpin oleh Anindya Novyan Bakrie

Minggu, 27 Oktober 2024 - 23:06 WIB

Hari Terakhir Retreat, Presiden Prabowo Subianto Kompak Olahraga Pagi bersama Kabinet Merah Putih

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 13:54 WIB

Gembleng Anggota Kabinet di Magelang, Warga Sambut Prabowo: Selamat Bekerja dengan Ikhlas Pak

Kamis, 24 Oktober 2024 - 07:33 WIB

Bentuk Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Prabowo Sebut Kesulitan Harus Segera Diatasi

Selasa, 22 Oktober 2024 - 14:26 WIB

Resmi Dilantik 53 Menteri dan Kepala Lembaga Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo di Istana Negara

Berita Terbaru