NASA Lakukan Penelitian Luar Angkasa dalam Perang Melawan Kanker

Avatar photo

- Pewarta

Minggu, 24 Maret 2024 - 16:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NASA Lakukan Penelitian Luar Angkasa dalam Perang Melawan Kanker

[ad_1]

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat, NASA, mengatakan eksperimen yang dilakukan pihaknya di lingkungan luar angkasa tanpa gravitasi menghasilkan “kemajuan luar biasa” dalam upaya melawan kanker.

Luar angkasa adalah “tempat yang unik untuk penelitian,” kata astronaut Frank Rubio pada acara di Washington.

Pria berusia 48 tahun ini, yang juga merupakan seorang dokter dan mantan pilot helikopter militer, melakukan penelitian kanker saat melakukan perjalanan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), yang mengorbit sekitar 400 kilometer di atas permukaan Bumi.

Di tempat itu, sel-sel tubuh menua dengan lebih cepat sehingga dapat mempercepat penelitian. Selain itu, struktur sel-sel tersebut juga dijelaskan sebagai “lebih murni”.

“Dalam ruang angkasa, sel-sel tersebut tidak bergerombol seperti yang terjadi di Bumi karena gravitasi. Mereka melayang di ruang angkasa,” kata Kepala NASA, Bill Nelson, kepada AFP dalam sebuah wawancara. Hal ini memungkinkan para peneliti melakukan analisa yang lebih baik terhadap struktur molekul sel-sel itu.

Obat kemoterapi diberikan kepada pasien di sebuah rumah sakit di AS. (Foto: AP)

Penelitian yang dilakukan di luar angkasa tersebut dapat membantu membuat obat kanker lebih efektif, tambah Nelson.

Raksasa farmasi Merck telah melakukan penelitian di ISS dengan Keytruda, obat antikanker yang kini diterima pasien melalui infus.

Bahan utama untuk membuat obat itu sulit diubah menjadi bentuk cair. Salah satu alternatifnya adalah dengan melakukan proses kristalisasi, sebuah metode yang umum digunakan dalam pembuatan obat.

Pada 2017, Merck melakukan eksperimen untuk melihat apakah kristal akan terbentuk lebih cepat di luar angkasa dibandingkan di Bumi.

Nelson menggunakan dua gambar untuk menunjukkan perbedaannya. Yang pertama menunjukkan titik buram dan transparan. Namun pada detik kedua, sejumlah besar bintik abu-abu bening muncul.

Foto tersebut menunjukkan bahwa kristal yang lebih kecil dan lebih seragam terbentuk di ruang angkasa – dan “terbentuk lebih baik,” kata Nelson.

Berkat penelitian tersebut, para peneliti akan dapat mengembangkan obat yang bisa diberikan secara injeksi di klinik, menggantikan prosedur kemoterapi yang memakan waktu lama dan menyakitkan.

Merck mengidentifikasi teknik yang dapat membantunya meniru efek kristal ini di Bumi saat mereka mengembangkan obat yang dapat disimpan pada suhu kamar.

Namun, diperlukan waktu bertahun-tahun antara penelitian di luar angkasa dan ketersediaan obat yang dikembangkan di sana secara luas.

Studi kanker di ruang angkasa dimulai lebih dari empat dekade yang lalu. Namun mengalami “perubahan besar” dalam beberapa tahun terakhir, ungkap Nelson, mantan senator dari Partai Demokrat yang melakukan misi luar angkasa pada 1986.

Presiden AS Joe Biden meluncurkan inisiatif “Cancer Moonshot” pada 2016, ketika masih menjabat sebagai wakil presiden. Inisiatif tersebut mengingatkan pidato mantan presiden AS John F. Kennedy sekitar 60 tahun sebelumnya yang menguraikan tujuan AS mengirim orang ke Bulan.

Gedung Putih mengatakan tujuan dari “Moonshot” adalah untuk mengurangi separuh angka kematian akibat kanker untuk 25 tahun mendatang, dan diperkirakan dapat menyelamatkan empat juta nyawa.

Perjuangan melawan kanker, penyebab kematian terbesar kedua di AS setelah penyakit jantung, menjadi pukulan telak bagi Biden. Ia kehilangan putranya, Beau, karena kanker otak pada 2015. [ah/ft]

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

[ad_2]

Berita Terkait

Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja
Hidangan Lebaran di Turki yang Ramah Diabetes

Berita Terkait

Selasa, 10 Desember 2024 - 10:44 WIB

BNN Lakukan 3 Kali Tes Narkoba Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari, Hasilnya Dipastikan Positif Narkoba

Minggu, 8 Desember 2024 - 15:22 WIB

Kasus Dugaan Penggelapan Dana oleh Managemennya, Artis Cantik Wika Salim Datangi Polda Metro Jaya

Jumat, 22 November 2024 - 05:26 WIB

Menyanyi di Kemenangan Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Begini Perasaan Penyanyi Cantik Yura Yunita

Rabu, 16 Oktober 2024 - 13:00 WIB

Series Terbaru Berjudul ‘Waktu yang Terhenti’, Aktor Bram Wicaksana Berbagi Cerita Soal Perannya

Selasa, 1 Oktober 2024 - 19:12 WIB

Soal Sikap Skeptis Masyarakat Terhadap DPR yang Berasal dari Kalangan Artis, Ini Tanggapan Uya Kuya

Selasa, 1 Oktober 2024 - 15:59 WIB

Usai Mangkir dengan Alasan Sakit, Vadel Badjideh Ditunggu Polisi pada Jumat Ini di Polda Metro Jaksel

Selasa, 1 Oktober 2024 - 10:13 WIB

Usai Difitnah Selingkuh, Penyanyi Cantik Mahalini Raharja Akhirnya Buka Suara Tentang Perasaannya

Minggu, 29 September 2024 - 08:58 WIB

Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Polisi Tangkap Tangkap Artis dan Pemain Film Andrew Andika

Berita Terbaru