Muda-Mudi di Bawah 30 Tahun Paling Kesepian di Canberra

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 10 April 2024 - 09:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Muda-Mudi di Bawah 30 Tahun Paling Kesepian di Canberra

[ad_1]

Hasil survei The Health Research Institute menunjukkan bahwa orang dewasa berusia di bawah 30 tahun adalah kelompok yang paling kesepian di Canberra, sementara penduduk berusia 65 tahun ke atas menunjukkan tingkat isolasi sosial paling rendah.

Kehidupan Tori Parker-Lacey sedang dirundung kesulitan selama beberapa bulan terakhir.

Pertama, hubungannya dengan sang kekasih berakhir.

Hal itu membuatnya menjadi seorang tunawisma, yang pada gilirannya berdampak besar pada kesehatan mentalnya.

“Selama sembilan bulan terakhir sejak saya berpisah, ada malam-malam yang sangat sulit untuk dilalui karena saya sendirian.”

Parker-Lacey mengatakan, kegiatannya menjadi sukarelawan di lembaga amal Roundabout Canberra menyelematkannya.

Di sana, ia menemukan hubungan dan tujuan hidup baru.

“Orang-orang tersenyum pada Anda, Anda ikut mengobrol, saya bisa memberikan apa yang saya bisa kepada orang lain dan mereka menghargainya.”

Relawan-relawan Roundabout Canberra mengatakan, salah satu alasan utama mereka ikut serta yaitu untuk mengatasi masalah kesepian yang mereka hadapi.

Koordinator sukarelawan Di Zivkovich mengatakan, “Mereka orang-orang yang luar biasa, semuanya sangat ramah dan hangat.”

Penelitian University of Canberra terhadap penduduk dewasa di kota itu menemukan bahwa orang-orang yang berusia di antara 18 hingga 29 tahun paling banyak mengeluh merasa kesepian.

Kelompok usia antara 30 hingga 49 tahun menyusul di belakangnya.

Yang mengejutkan, orang-orang berusia 65 tahun ke atas justru melaporkan tingkat isolasi sosial yang paling rendah.

Jacki Schirmer, dosen Institut Riset Kesehatan University of Canberra, mengatakan, “Mayoritas warga lansia kita cukup bersosialisasi, mereka suka bergaul, mereka suka keluar rumah untuk mengobrol dengan teman dan mereka seringkali mendapatkan lebih banyak koneksi sosial ketimbang kelompok dewasa muda.”

Namun survei kilat terhadap warga Canberra yang ditemui AP di lapangan justru mengatakan hal berbeda.

“Apa saya kesepian? Saya tidak merasa demikian,” kata seorang warga perempuan muda Canberra.

“Nggak terlalu kesepian kok. Dalam skala 10, nilainya empat atau lima,” kata pemuda Canberra yang lain.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Saya baik-baik saja. Saya tidak merasa terlalu kesepian,” ujar perempuan muda Canberra lainnya.

“Saya belum pernah merasa kesepian. Saya suka bertemu orang dan menjalin hubungan dengan sangat baik,” kata seorang pemuda Canberra.

Dua mahasiswa Australian National University (ANU) yang ditemui AP menjalin pertemanan mereka karena sama-sama fans atau penggemar Taylor Swift.

Mereka bertemu di komunitas Swifty Society di ANU dan mengaku belum pernah merasa kesepian pada tahun pertama mereka di Canberra.

Mikayla Simpson, presiden Taylor Swift Society, menuturkan, “Sangat menyenangkan bisa mendapat teman sebaik Cate dan saya rasa ini semua berkat kecintaan kami pada Taylor.”

Mikayla dan Cate menekankan pentingnya menemukan kesamaan agar bisa lebih nyambung dengan satu sama lain.

Survei Institut Riset Kesehatan itu mengukur tingkat kesepian penduduk dewasa Canberra pada lima masa berbeda, yaitu akhir 2019, awal 2020 ketika karantina wilayah COVID-19 pertama diberlakukan, akhir 2020 di tengah-tengah lockdown, akhir 2020 dan awal 2023. [rd/lt]

[ad_2]

Berita Terkait

Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja
Hidangan Lebaran di Turki yang Ramah Diabetes

Berita Terkait

Rabu, 18 September 2024 - 15:43 WIB

Polisi Panggil Artis Nikita Mirzani Sebagai Pelapor dalam Kasus Dugaan Percabulan dan Aborsi Putrinya

Senin, 9 September 2024 - 00:19 WIB

Penampilan Spesial Yura Yunita dan Siti Nurhaliza Siap Hiasi Konser John Legend 6 Oktober Mendatang!

Sabtu, 7 September 2024 - 03:45 WIB

Konser John Legend di Sentul: Semua yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Harga Tiket, Penjualan, dan Kategori Kursi

Selasa, 27 Agustus 2024 - 12:55 WIB

BNSP dan LSP Musik Indonesia Sertifikasi 37 Musisi, Termasuk Komponis dan Penyanyi Terkenal, dalam Acara Sertifikasikan Profesimu 2024

Minggu, 25 Agustus 2024 - 20:34 WIB

Bandung Siap Bergoyang di Now Playing Festival 2024: Hindia, Nadin Amizah, dan NDX AKA Meriahkan Panggung

Kamis, 15 Agustus 2024 - 15:30 WIB

Stasiun Televisi Swasta Metro TV Minta Maaf Usai Sebut Medali Perunggu Gregoria Mariska Sebagai Medali Giveaway

Selasa, 13 Agustus 2024 - 13:57 WIB

Kasus Penyebaran Video Syur Audrey Davis, Penyidik Temukan 5 Buah Video AP Saat Berhubungan Intim

Selasa, 16 Juli 2024 - 08:07 WIB

Polda Metro Jaya Selidiki Pelaku Penyebaran Video Syur Putri Vokalis David Naif, Audrey Davis

Berita Terbaru