Meraih Mimpi Menjadi Penyanyi Kantri di Negara Asing

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 9 Januari 2024 - 05:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Meraih Mimpi Menjadi Penyanyi Kantri di Negara Asing

[ad_1]

Semula, Zay Nova, 43 tahun, berprofesi sebagai penyiar dan pembawa acara musik kantri di radio Sasando FM, Yogyakarta sejak tahun 2005. Ia kemudian pindah ke Jakarta dan masih mengasuh acara musik kantri hingga tahun 2017.

Hasratnya menekuni musik kantri membawanya hijrah ke Kanada.

“Dapat sponsor waktu itu, kemudian pindah ke Kanada. Wow, radio musik kantri banyak banget di sini, jadi marketnya pun besar di sini. Banyak juga panggung-panggung modern country, tradisional country dan segala macamnya. Aku pikir, ya… sepertinya aku harus mengawalinya dari manapun”, jelasnya.

Ingin ke Nashville

Penyanyi Zay Nova (dok. pribadi).

Zay sebenarnya ingin meniti karir di Amerika karena kota Nashville di negara bagian Tennessee adalah kota pusat musik kantri.

“Jadi imigran untuk berjuang di Nashville tidak mudah, karena ada puluhan ribu orang yang mengamen di pinggir jalan, banyak banget yang kualitasnya lebih. Jadi aku bisa menawarkan apa di sana. Jadi aku pikir di Kanada saja dulu yang market musik kantrinya besar.”

Pada tahun 2017 Zay berangkat ke Kanada dan bermukim di St. John’s Newfoundland and Labrador. Di sana ia mengembangkan bakat musiknya sambil merekam lagu-lagu yg sudah ia tulis dan kumpulkan selama belasan tahun. Kini Zay siap meluncurkan album perdananya tanggal 20 Januari nanti, berjudul “Head Above the Water”.

Album perdana: “Head Above the Water”

Tentang judul lagi itu, Zay menuturkan, ketika ia akan menyerah dalam mengejar mimpi, seorang teman dari Missisippi, Amerika, yang membantu menulis lirik lagu, Jan Duke, menyemangatinya agar ia melanjutkan karya dan mimpinya. Duke mengatakan, ‘Keep Your Head Above the Water, Zay!’ Intinya, mengingatkan agar ia mengatasi kesulitan dan terus berkarya.

Sambul album Zay Nova: "Head Above the Water" (dok. pribadi).

Sambul album Zay Nova: “Head Above the Water” (dok. pribadi).

Dengan mimpinya ingin meluncurkan album, maka Zay mencari produser yang bisa mengolah lagunya dengan aranisir musik yang menarik. Pilihannya jatuh ke Wynan Aguspratama, S. Sn.

Wynan, 38 adalah alumnus Institut seni Indonesia (ISI) jurusan komposisi musik. Ia seorang penggubah lagu dan piawai bermain berbagai alat musik. Ia membantu Zay meraih cita-cita.

“Saya diberi materi kotor sama dia, terus saya tinggal membuat sesuai dengan struktur yang Zay buat, dengan formasi yang lebih lengkap. Saya yang membuat semuanya, drum piano dan gitar. Minimal saya bisa memainkan semua alat musik dalam band. Saya bisa mahir dalam keyboard,” katanya.

Wynan Aguspratama, S.Sn bekerja di studionya (dok. pribadi).

Wynan Aguspratama, S.Sn bekerja di studionya (dok. pribadi).

Zay juga berkesempatan melantunkan lagu-lagunya di sebuah Cafe di kota tempat tinggalnya, St. John’s. Di antara penontonnya adalah Anthony Murphy yang mengikuti lagu-lagu Zay selama 4 tahun. Ia berpendapat, “Meskipun bahasa Inggris bukanlah bahasa utama Zay, saya terkesima pada suara dan lirik lagunya serta penampilannya di panggung. Ia memiliki kemampuan menarik penontonnya dan membuat mereka terharu dan tertawa.”

Alidi Kusuma seorang dosen sains yang mengajar di NTB mengatakan, sejak tiga tahun lalu sudah mengikuti musik Zay Nova. Ia bahkan menyebutkan dua judul lagu yang ia senangi: “It’s been a good ride” dan “The Light House”.

“Kekuatan dan keunikan dari seorang Zay Nova sebagai seorang musisi tercermin dari lirik dan aliran musik yang sangat unik dan liriknya yang sangat jujur dan menyentuh hati,” pujinya.

Dalam album perdananya, Zay menawarkan 9 lagu. Meski warna musik Zay berawal dari kantri, hasil olahan Wynan membuat sebagian lagunya terdengar kantri rock atau bahkan kantri jazz.

Wynan menjelaskan, “Ketika dia meminta tolong untuk mengolah musiknya, karena saya mendengarkan berbagai macam musik ya…, jadi saya kasih sentuhan rock, jazznya juga ada, ya sentuhan yang agak aneh-aneh sedikit. Setelah itu memperdengarkan hasil karya saya itu ke mas Zay. Kemudian dia suka, dan berlanjut sampai hari ini”, jelasnya.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Brave Heart

Zay, pria kelahiran Bangka Belitung, sudah menulis lagu belasan tahun. Pembatasan selama pandemi Covid justru membuatnya lebih produktif.

“Jadi semua lagu di album yang aku produksi sejak tahun 2008 mulai aktif menulis, ada hampir seribu lagu ada di laptopku. Jadi aku tinggal tawarkan, mana lagu yang kira-kira produser mau memproduksinya, yang kira-kira ada nilai jualnya.”

Zay Nova, meraih mimpinya di Kanada (dok. pribadi).

Zay Nova, meraih mimpinya di Kanada (dok. pribadi).

Ditanya oleh Seleb.News lagu apa yang menjadi andalannya, Zay yang tahun 2022 dinominasi tiga kali – satu untuk “best Music Video” tingkat nasional Kanada dan dua dalam ajang musik kantri wilayah Newfoundland mengatakan, “Wynan memproduksi ‘Brave Heart’ sekarang sudah ada di Spotify dan aku membuat video klipnya juga. Lagu itu sudah dia produksi tahun 2013, tidak aku rilis. Dan akhirnya ketika aku di Kanada, aku pikir lagu itu harus diproduksi ulang oleh Wynan dengan simfoni epic di sana. Aku pikir lagu itu punya power yang kuat dalam perjalanan hidupku”, tambahnya.

Sambil menunggu peluncuran albumnya 20 Januari, Zay Nova sudah sudah melangkah lebih lanjut, merekam lebih banyak lagu untuk album kedua. [ps/ka]

[ad_2]

Berita Terkait

Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja
Hidangan Lebaran di Turki yang Ramah Diabetes

Berita Terkait

Rabu, 18 September 2024 - 15:43 WIB

Polisi Panggil Artis Nikita Mirzani Sebagai Pelapor dalam Kasus Dugaan Percabulan dan Aborsi Putrinya

Senin, 9 September 2024 - 00:19 WIB

Penampilan Spesial Yura Yunita dan Siti Nurhaliza Siap Hiasi Konser John Legend 6 Oktober Mendatang!

Sabtu, 7 September 2024 - 03:45 WIB

Konser John Legend di Sentul: Semua yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Harga Tiket, Penjualan, dan Kategori Kursi

Selasa, 27 Agustus 2024 - 12:55 WIB

BNSP dan LSP Musik Indonesia Sertifikasi 37 Musisi, Termasuk Komponis dan Penyanyi Terkenal, dalam Acara Sertifikasikan Profesimu 2024

Minggu, 25 Agustus 2024 - 20:34 WIB

Bandung Siap Bergoyang di Now Playing Festival 2024: Hindia, Nadin Amizah, dan NDX AKA Meriahkan Panggung

Kamis, 15 Agustus 2024 - 15:30 WIB

Stasiun Televisi Swasta Metro TV Minta Maaf Usai Sebut Medali Perunggu Gregoria Mariska Sebagai Medali Giveaway

Selasa, 13 Agustus 2024 - 13:57 WIB

Kasus Penyebaran Video Syur Audrey Davis, Penyidik Temukan 5 Buah Video AP Saat Berhubungan Intim

Selasa, 16 Juli 2024 - 08:07 WIB

Polda Metro Jaya Selidiki Pelaku Penyebaran Video Syur Putri Vokalis David Naif, Audrey Davis

Berita Terbaru