[ad_1]
Sebuah survei baru menunjukkan bahwa hampir 70 persen umat Islam di Amerika Serikat (AS) memberikan zakat, atau bersedekah selama bulan suci Ramadan.
Survei yang dilakukan oleh Inisiatif Filantropi Muslim (Muslim Philanthropy Initiative) di Indiana University mendapati bahwa jenis kelamin, usia, ras, pendapatan, status perkawinan, religiositas, dan status pendaftaran pemilih merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi Muslim Amerika untuk membayar zakat selama Ramadan.
“Pentingnya Ramadan bagi umat Islam telah lama dibahas,” kata Shariq Siddiqui, peneliti utama studi tersebut dan direktur Muslim Philanthropy Initiative di Indiana University.
Ia mengatakan kepada Seleb.News melalui email bahwa survei tersebut menunjukkan pentingnya Ramadan bagi umat Islam AS “dalam hal pemberian amal.”
Meskipun tidak ada persyaratan khusus untuk membayar zakat selama Ramadan, banyak umat Islam yang lebih memilih untuk memenuhi kewajiban mereka selama bulan tersebut karena percaya bahwa pahala amal selama bulan suci akan dilipatgandakan.
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa lebih dari 45 persen Muslim AS memberikan zakat selama musim haji.
Menurut Muslim Initiative Philantrophy, umat Islam di AS membayar zakat sekitar $1,8 miliar pada 2021.
Hampir 3,5 juta Muslim tinggal di AS, yang mewakili 1,1 persen dari populasi negara tersebut.
Siddiqui mengatakan kepada Seleb.News bahwa Muslim Amerika menyumbang sekitar $4,3 miliar dalam bentuk amal, termasuk zakat, setiap tahunnya. Sebanyak 85 persen dari dana tersebut tetap berada di AS. Dari dana tersebut, 5o persen disalurkan ke organisasi-organisasi yang dipimpin Muslim dan sekitar 40 persen ke kelompok non-Muslim.
Namun, Siddiqui mengatakan, survei tersebut mengidentifikasi beberapa demografi utama yang sering diabaikan oleh penggalangan dana.
Menurut survei tersebut, Muslim yang sudah menikah dan Muslimah lebih cenderung membayar zakat selama Ramadan.
Muslim berusia 30-an dan mereka yang memiliki pendapatan tahunan antara $50.000 (setara 794 juta rupiah) hingga $75.000 (1,19 milar rupiah) cenderung memberikan zakat selama bulan puasa, kata survei tersebut.
Religiositas juga menjadi faktor yang mempengaruhi keputusan mereka untuk mengeluarkan zakat selama Ramadan. Mereka yang mengaku lebih religius cenderung menunaikan kewajiban zakatnya selama Ramadan.
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa Muslim Amerika yang terdaftar sebagai pemilih, dibandingkan dengan mereka yang tidak terdaftar, memiliki kemungkinan lebih besar untuk membayar zakat selama bulan suci Ramadan.
Disponsori oleh Islamic Relief USA, survei ini didasarkan pada sampel yang mewakili 1.139 orang dewasa Muslim yang tinggal di seluruh AS. [ft/ah]
Masood Farivar dari Seleb.News berkontribusi terhadap berita ini
[ad_2]