Kemarau Panjang, Setidaknya 100 Gajah Mati di Zimbabwe 

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 12 Desember 2023 - 07:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kemarau Panjang, Setidaknya 100 Gajah Mati di Zimbabwe 

[ad_1]

Setidaknya 100 gajah telah mati di taman nasional terbesar Zimbabwe karena sumber-sumber air mengering, kata kelompok kesejahteraan satwa internasional pada Senin.

Dana Internasional untuk Kesejahteraan Satwa (IFAW) mengatakan bahwa musim kering yang lebih panjang telah mengurangi sumber air yang dulu berlimpah menjadi genangan lumpur saja, di Taman Nasional Hwange.

“Sekurangnya 100 gajah sudah dilaporkan mati karena kekurangan air,” kata organisasi ini dalam sebuah pernyataan. Hwange mencakup kawasan lebih dari 14.600 kilometer persegi dan menjadi rumah bagi sekitar 45 ribu gajah.

“Meskipun memiliki 104 sumur bor bertenaga surya, ototitas taman nasional mengatakan bahwa itu tidak cukup dan tidak sepadan dengan suhu ekstrim yang telah membuat sumur-sumur yang ada menjadi kering, memaksa satwa liar untuk berjalan jauh mencari makanan dan air,” tambah mereka.

Pada September, otoritas pengelolaan taman dan satwa liar Zimbabwe melaporkan banyak satwa yang berpindah dari taman nasional ke negara tetangga Botswana untuk mencari air dan makanan.

“Kematian satwa yang sebenarnya dapat dicegah, harus dilihat sebagai tanda-tanda tantangan yang mendalam dan kompleks yang berdampak pada konservasi sumber daya alam di kawasan ini, yang diperparah dengan perubahan iklim,”kata pakar dari IFAW, Phillip Kuvawoga.

Pada 2018, lebih dari 200 gajah mati di negara-negara kawasan selatan Afrika, menurut IFAW, yang mengatakan bahwa fenomena ini terus berulang.

Zimbabwe memiliki lebih dari 100 ribu gajah, yang merupakan populasi gajah terbesar kedua di dunia dan hampir dua kali lipat dari kapasitas taman nasional di negara itu, kata ahli konservasi. Panel antarpemerintah dalam isu perubahan iklim telah mengklasifikasikan kawasan Afrika selatan sebagai wilayah dalam risiko, menghadapi peningkatan kemungkinan suhu panas ekstrem dan berkurangnya curah hujan karena dampak perubahan iklim. [ns/lt]

[ad_2]

Berita Terkait

Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja
Hidangan Lebaran di Turki yang Ramah Diabetes

Berita Terkait

Senin, 23 Desember 2024 - 15:02 WIB

Artis Natasha Wilona Lapor Polda Metro Jaya Terkait Kasus Dugaan Pelanggaran Hak Cipta Promosi Produk

Kamis, 19 Desember 2024 - 15:38 WIB

Artis Olla Ramlan Bicara Soal Hikmah yang Dipetik Tahun 2024 dan Rencana yang akan Dilakukan Tahun Depan

Senin, 16 Desember 2024 - 16:37 WIB

Terkait Hubungannya dengan Presenter Cantik Medina Dina, Aktor Gading Martin Berikan Klarifikasi

Selasa, 10 Desember 2024 - 10:44 WIB

BNN Lakukan 3 Kali Tes Narkoba Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari, Hasilnya Dipastikan Positif Narkoba

Minggu, 8 Desember 2024 - 15:22 WIB

Kasus Dugaan Penggelapan Dana oleh Managemennya, Artis Cantik Wika Salim Datangi Polda Metro Jaya

Selasa, 26 November 2024 - 08:59 WIB

Begini Respons Ririe Farius yang Fokus ke Masa Depan Soal Mantan Suami Menikah dengan Nissa Sabyan

Jumat, 22 November 2024 - 05:26 WIB

Menyanyi di Kemenangan Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Begini Perasaan Penyanyi Cantik Yura Yunita

Rabu, 16 Oktober 2024 - 13:00 WIB

Series Terbaru Berjudul ‘Waktu yang Terhenti’, Aktor Bram Wicaksana Berbagi Cerita Soal Perannya

Berita Terbaru