Imigran Bantu Sesama Navigasi Kehidupan Baru di AS

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 10 Januari 2024 - 00:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Imigran Bantu Sesama Navigasi Kehidupan Baru di AS

[ad_1]

Sairan Aqrawi tahu bagaimana rasanya datang ke Amerika Serikat sendirian, sesuatu yang ia alami ketika tiba di AS dari Irak pada tahun 1997. Karena tidak ingin orang lain mengalami perasaan yang sama, perempuan Kurdi ini akhirnya memutuskan menjadi pembimbing masa transisi.

“Saya tidak memiliki pembimbing ketika saya pertama kali datang ke Amerika Serikat. Butuh waktu bertahun-tahun bagi saya untuk menyadari apa itu pengembangan diri, apa itu pendidikan tinggi, mengapa itu diperlukan untuk mewujudkan cita-cita di sini,” jelas Aqrawi.

Sairan Aqrawi, pembimbing masa transisi (International Transition Coach) bagi para pendatang baru di Amerika Serikat. (Seleb.News/videograb)

Aqrawi berusaha membantu para imigran baru mengatasi gegar sosial dan budaya di AS. Semangatnya adalah membantu mereka menemukan pekerjaan yang bermakna dan menciptakan perasaan bahwa mereka adalah bagian dari Amerika. Kliennya berasal dari berbagai penjuru dunia.

“Saya memiliki klien dari banyak negara. Saya punya klien dari Afrika Selatan. Saya punya klien dari Timur Tengah. Saya punya klien dari Rusia. Saya memiliki klien dari Afghanistan dan negara-negara lain di seluruh dunia,” sebutnya.

Maria Jimena Terceros, Sairan Aqrawi's client. (Seleb.News/videograb)

Maria Jimena Terceros, Sairan Aqrawi’s client. (Seleb.News/videograb)

Maria Jimena Terceros, seorang klien Aqrawi, mengaku, kehadiran pembimbing masa transisi sangat memudahkan hidupnya. Aqrawi membantunya menjawab beberapa hal yang bagi orang Amerika pada umumnya terkesan sepele.

“Bagaimana saya bisa melakukan ini dan itu? Kami tidak punya mobil. Hal pertama, kami harus membeli mobil. Tidak hanya mencari mobil, tapi juga mencari tempat di mana kami akan tinggal. Bagaimana saya harus mencarinya? Bagaimana saya harus memulainya?,” komentarnya.

Apa sesungguhnya hambatan utama bagi para imigran pada umumnya? Menurut Aqrawi, jawabannya adalah bahasa Inggris.

Sairan Aqrawi, International Transition Coach. (Seleb.News/videograb)

Sairan Aqrawi, International Transition Coach. (Seleb.News/videograb)

“Saya kira bahasa Inggris adalah kendala utamanya. Ketika saya tiba di Amerika Serikat, saya sudah bisa berbicara bahasa Inggris, tetapi tidak lancar,” sebutnya.

Terceros membenarkan pernyataan Aqrawi.

“Seperti yang Anda tahu, saya orang Amerika Latin. Bahasa asli saya adalah bahasa Spanyol. Jadi, itu adalah masalah terbesar bagi saya. Oke, saya harus belajar bahasa Inggris. Saya harus mencari sekolah. Tapi, bagaimana saya bisa memulainya bila tidak ada yang membimbing,” jelas Terceros.

Aqrawi mengungkapkan, tak sedikit imigran yang memutuskan untuk pulang ke negara asal mereka karena sulitnya menavigasi kehidupan di Amerika. Perempuan bergelar sarjana teknik ini bahkan juga pernah nyaris melakukannya beberapa kali.

Aqrawi mengaku, ia tidak lagi merasa cemas dan kini merasa nyaman tinggal di Amerika. Ia ingin semua pendatang baru merasakan apa yang dirasakannnya saat ini.

“Impian Amerika, bagi saya, adalah hidup berdampingan, bahwa kita semua terhubung dalam banyak hal, dan kita semua perlu bersatu dan menjadi satu keluarga untuk menjadikan negeri ini yang terbaik.” [ab/uh]

[ad_2]

Berita Terkait

Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja
Hidangan Lebaran di Turki yang Ramah Diabetes

Berita Terkait

Rabu, 11 September 2024 - 14:36 WIB

Tanpa Kompromi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Lakukan Bersih Bersih Calo Proyek Pengadaan

Kamis, 5 September 2024 - 22:31 WIB

Penguatan IHSG dan Rupiah Dorong Kenaikan CSA Index September 2024: Pelaku Pasar Masih Antisipasi Koreksi

Kamis, 5 September 2024 - 14:16 WIB

Harga Gabah Turun, Perpadi Sebut Anomali Harga Gabah Disebabkan oleh Panen Raya di Sejumlah Daerah Berlimpah

Kamis, 5 September 2024 - 09:55 WIB

Fokus Kemendag 2025, Zulkifli Hasan: Genjot Ekspor, Kendalikan Impor, dan Stabilisasi Harga dalam Negeri

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 07:59 WIB

Ungkap Langkah-langkah untuk Dukung Ketahanan Pangan di Dalam Negeri, Ini Penjelasan Wamentan Sudaryono

Jumat, 9 Agustus 2024 - 20:32 WIB

Bapanas Minta Bulog Serap Produksi Dalam Negeri dan Segera Salurkan Banpang Beras Mulai Agustus Ini

Selasa, 6 Agustus 2024 - 18:36 WIB

Pelaku Pasar Waspadai Koreksi IHSG, CSA Index Agustus 2024 Menurun ke 55,8

Kamis, 4 Juli 2024 - 17:39 WIB

Proyeksi IHSG Juli 2024 Menguat Tipis ke 6994, Optimisme Pelaku Pasar Masih Terjaga di Tengah Ketidakpastian

Berita Terbaru