[ad_1]
Staf di Kebun Binatang London memulai penghitungan tahunan hewan-hewan taman margasatwa itu pada Rabu (3/1). Daniel Simmonds adalah manajer operasi di Zoological Society of London (ZSL).
“Tentu saja kami tahu berapa banyak hewan yang kami miliki di kebun Binatang ini karena kami sebenarnya menghitungnya setiap hari. Ini adalah proses formal yang kami lakukan setahun sekali. Sebenarnya penghitungan ini memerlukan waktu beberapa hari karena kami akan menghitung sekitar 14.000 hewan dari sekitar 300 spesies,” ujarnya.
Tiga ekor zebra Chapman menikmati makanan yang diberikan penjaga mereka. Zebra Chapman memiliki garis-garis coklat muda di antara garis-garis hitamnya. Semuanya mempunyai pola yang berbeda. ZSL memiliki dua zebra betina dan satu jantan.
Di kandang lain, giliran harimau sumatera yang dihitung. Penjaga mereka menyemprotkan wewangian pada papan bertuliskan nama-nama mereka: Asim, Gaysha, Crispin dan Zac. Hewan-hewan tersebut dengan cepat mencabut papan itu dari tempatnya, menyeretnya melintasi rumput dan menjilatinya.
Simmonds menjelaskan, harimau-harimau Sumatera yang ikut dalam acara penghitungan itu berada dalam kondisi sangat terancam punah.
“Hanya tinggal beberapa ratus harimau sumatera yang tersisa di planet ini. Dan tahun lalu kami berhasil mengembangbiakkan dua anak ekor harimau di sini. Mereka tumbuh dengan cepat dan pada akhirnya akan dipindahkan ke kebun binatang lain dan menjadi bagian dari program penangkaran internasional. Ini adalah contoh yang sangat bagus mengenai pentingnya peran kebun binatang manakala habitat liar menjadi semakin menantang,” lanjutnya.
Di kebun binatang itu juga terdapat Polly, Dolly, dan Priscilla. Mereka adalah kura-kura Raksasa Galapagos. Berat mereka sama seperti berat harimau, bahkan lebih. Ketiga kura-kura itu adalah saudara kembar, usia 28 tahun. Mereka bisa hidup hingga 150 tahun.
Yang paling merepotkan petugas kebun binatang tersebut dalam acara tahunan itu adalah menghitung penguin Humboldt. Hewan tersebut populer di taman margasatwa itu.
Bagi masyarakat umum, penguin Humboldt tampak sama. Tetapi, penjaga mereka tahu bahwa mereka sangat berbeda. Penjaga, kata Simmonds, mengenali setiap tanda yang membantu mereka mengidentifikasi masing-masing penguin.
“Bagi mereka yang bukan penjaga kebun Binatang ini, mungkin cukup sulit untuk mengidentifikasi seekor penguin. Tetapi bagi para penjaga penguin, mereka bekerja sangat keras sehingga mampu mengidentifikasi setiap penguin melalui tanda-tanda yang berbeda pada tubuh mereka, tanda-tanda yang berbeda pada paruh mereka. Dan para penjaga ini bekerja sangat dekat dengan penguin-penguin itu sehingga proses identifikasi menjadi cukup mudah sebenarnya bagi mereka, namun sulit bagi orang lain,” sebutnya.
Penguin-penguin di kebun binatang London itu termasuk spesies yang rentan punah. Mereka masuk Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam. Itu adalah organisasi internasional yang bergerak dalam bidang konservasi alam dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan. Di alam liar, populasi penguin-penguin itu kurang dari 24.000 ekor.
Dengan 300 spesies dan sekitar 14.000 hewan yang perlu dihitung, proyek tahunan inventarisasi di kebun binatang London memakan waktu dua hari. [ka/uh]
[ad_2]
