Gelombang Pembunuhan Transgender di Meksiko Picu Kemarahan Komunitas LGBTQ+ 

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 16 Januari 2024 - 14:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gelombang Pembunuhan Transgender di Meksiko Picu Kemarahan Komunitas LGBTQ+ 

[ad_1]

Sedikitnya tiga warga transgender dibunuh di Meksiko dalam dua pekan pertama tahun 2024, menurut keterangan pihak berwenang.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan kepada The Associated Press mereka telah mendata kasus tersebut dan sedang menyelidiki dua pembunuhan lainnya.

Pukulan terbaru terjadi pada hari Minggu (14/1), ketika aktivis sekaligus politisi transgender, Samantha Gomes Fonseca, ditembak beberapa kali dan dibunuh di dalam mobil di selatan Mexico City, menurut jaksa setempat.

Rentetan pembunuhan itu menandai awal tahun yang berdarah di negara di mana kaum gay dan transgender sering menjadi sasaran kekerasan, serta memicu amarah komunitas LGBTQ+, yang berunjuk rasa di jalan raya utama Mexico City pada hari Senin (15/1).

Sekitar 100 orang berpawai sambil meneriakkan “Samantha dengarkan, kami berjuang untukmu” sambil membawa poster bertuliskan “ujaran kebencianmu membunuh.”

Fonseca, aktivis sekaligus politisi yang dibunuh hari Minggu, awalnya berniat mengikuti aksi unjuk rasa tersebut bersama aktivis lainnya untuk menyerukan penerimaan yang lebih besar terhadap kaum transgender di tengah masyarakat.

Setelah kematiannya, unjuk rasa itu segera berubah menjadi seruan untuk menegakkan keadilan dan tuntutan akan undang-undang kejahatan berdasar kebencian yang lebih komprehensif.

Warga transgender dan gay seringkali diserang dan dibunuh di Meksiko, negara yang sangat kental dengan budaya kemacoan dan masyarakatnya yang sangat religius.

Serangan semacam itu kerap disertai dengan adegan berdarah yang berlebihan, yang dimaksudkan untuk mengirimkan pesan kepada kaum queer bahwa mereka tidak diterima di masyarakat.

Selama enam tahun terakhir, kelompok hak asasi manusia Letra S telah mendokumentasikan sedikitnya 513 pembunuhan yang menarget kaum LGBTQ+ di Meksiko.

Kasus kekerasan pun terus meningkat, menurut organisasi tersebut, yang dimaksudkan untuk mengirimkan pesan bahwa kaum queer tidak diterima di masyarakat.

Aparat penegak hukum mengatakan akan menyelidiki kasus-kasus kematian akibat kekerasan tersebut. Akan tetapi, para aktivis ragu kasus-kasus itu akan diproses dengan optimal.

Karena tingginya tingkat korupsi dan disfungsi pemerintahan Meksiko secara keseluruhan, sekitar 99% kasus kejahatan di Meksiko tidak terselesaikan. [rd/rs]

[ad_2]

Berita Terkait

Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja
Hidangan Lebaran di Turki yang Ramah Diabetes

Berita Terkait

Rabu, 18 September 2024 - 15:43 WIB

Polisi Panggil Artis Nikita Mirzani Sebagai Pelapor dalam Kasus Dugaan Percabulan dan Aborsi Putrinya

Senin, 9 September 2024 - 00:19 WIB

Penampilan Spesial Yura Yunita dan Siti Nurhaliza Siap Hiasi Konser John Legend 6 Oktober Mendatang!

Sabtu, 7 September 2024 - 03:45 WIB

Konser John Legend di Sentul: Semua yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Harga Tiket, Penjualan, dan Kategori Kursi

Selasa, 27 Agustus 2024 - 12:55 WIB

BNSP dan LSP Musik Indonesia Sertifikasi 37 Musisi, Termasuk Komponis dan Penyanyi Terkenal, dalam Acara Sertifikasikan Profesimu 2024

Minggu, 25 Agustus 2024 - 20:34 WIB

Bandung Siap Bergoyang di Now Playing Festival 2024: Hindia, Nadin Amizah, dan NDX AKA Meriahkan Panggung

Kamis, 15 Agustus 2024 - 15:30 WIB

Stasiun Televisi Swasta Metro TV Minta Maaf Usai Sebut Medali Perunggu Gregoria Mariska Sebagai Medali Giveaway

Selasa, 13 Agustus 2024 - 13:57 WIB

Kasus Penyebaran Video Syur Audrey Davis, Penyidik Temukan 5 Buah Video AP Saat Berhubungan Intim

Selasa, 16 Juli 2024 - 08:07 WIB

Polda Metro Jaya Selidiki Pelaku Penyebaran Video Syur Putri Vokalis David Naif, Audrey Davis

Berita Terbaru