Film Dokumenter “The Ones Left Behind” Tuturkan Kisah Penderitaan Ibu Tunggal di Jepang

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 25 Januari 2024 - 14:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Film Dokumenter “The Ones Left Behind” Tuturkan Kisah Penderitaan Ibu Tunggal di Jepang

[ad_1]

Para perempuan bekerja keras, hanya tidur beberapa jam setiap malam, sambil mengurus anak-anak mereka dan melakukan pekerjaan rumah tangga. Semua itu mereka lakukan di tengah kemiskinan yang melanda. Sebuah film dokumenter peraih penghargaan, “The Ones Left Behind,” yang dirilis tahun lalu, mengisahkan kisah perjuangan para ibu tunggal di Jepang.

Pembuat film asal Australia, Rionne McAvoy, pekan ini mengatakan, ia ingin menceritakan kisah tentang “sebuah topik yang tidak ingin disentuh orang lain. Di Jepang, hal itu sangat tabu.”

Meskipun didapuk sebagai salah satu negara terkaya di dunia, Jepang merupakan salah satu negara dengan tingkat kemiskinan anak tertinggi di antara negara-negara anggota OECD (Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan), dengan satu dari setiap tujuh anak hidup dalam kemiskinan.

Film itu bertutur melalui rangkaian wawancara dengan para perempuan dan ahli, dan menunjukkan sisi lain dari budaya negara tersebut yang standar idealnya untuk perempuan adalah menikah dan menjadi ibu rumah tangga.

“Saya rasa itu judul yang sangat tepat, karena saya merasa ibu tunggal dan anak-anaknya benar-benar tertinggal dalam masyarakat,” kata McAvoy.

Seorang perempuan di dalam film tersebut mengatakan, ia bekerja dari pukul 08.30 pagi hingga 7.30 malam, dengan penghasilan kurang dari 200.000 yen atau Rp 21 juta sebulan.

Tomiko Nakayama, perempuan lain dalam film itu, mengatakan: “Saya harus melakukan semuanya sendiri.”

Sekitar separuh rumah tangga di Jepang dengan orang tua tunggal, hidup di bawah garis kemiskinan.

Masyarakat Jepang juga cenderung menyukai pekerja laki-laki penuh waktu, dan perempuan seringkali menerima upah dan tunjangan lebih sedikit, bahkan ketika mereka bekerja penuh waktu dan lembur. [ps/rs]

[ad_2]

Berita Terkait

Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja
Hidangan Lebaran di Turki yang Ramah Diabetes

Berita Terkait

Rabu, 11 September 2024 - 14:36 WIB

Tanpa Kompromi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Lakukan Bersih Bersih Calo Proyek Pengadaan

Kamis, 5 September 2024 - 22:31 WIB

Penguatan IHSG dan Rupiah Dorong Kenaikan CSA Index September 2024: Pelaku Pasar Masih Antisipasi Koreksi

Kamis, 5 September 2024 - 14:16 WIB

Harga Gabah Turun, Perpadi Sebut Anomali Harga Gabah Disebabkan oleh Panen Raya di Sejumlah Daerah Berlimpah

Kamis, 5 September 2024 - 09:55 WIB

Fokus Kemendag 2025, Zulkifli Hasan: Genjot Ekspor, Kendalikan Impor, dan Stabilisasi Harga dalam Negeri

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 07:59 WIB

Ungkap Langkah-langkah untuk Dukung Ketahanan Pangan di Dalam Negeri, Ini Penjelasan Wamentan Sudaryono

Jumat, 9 Agustus 2024 - 20:32 WIB

Bapanas Minta Bulog Serap Produksi Dalam Negeri dan Segera Salurkan Banpang Beras Mulai Agustus Ini

Selasa, 6 Agustus 2024 - 18:36 WIB

Pelaku Pasar Waspadai Koreksi IHSG, CSA Index Agustus 2024 Menurun ke 55,8

Kamis, 4 Juli 2024 - 17:39 WIB

Proyeksi IHSG Juli 2024 Menguat Tipis ke 6994, Optimisme Pelaku Pasar Masih Terjaga di Tengah Ketidakpastian

Berita Terbaru