“Expats” dan “The Simpsons” Kena Sensor di Hong Kong

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 1 Februari 2024 - 00:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“Expats” dan “The Simpsons” Kena Sensor di Hong Kong

[ad_1]

Dua episode pertama “Expats,” sebuah drama tentang perempuan ekspatriat, dirilis di Amazon Prime 26 Januari lalu. Namun ketika pemirsa di Hong Kong mencoba menontonnya, mereka malah mendapat pesan yang mengatakan bahwa “video ini saat ini tidak tersedia untuk ditonton di lokasi Anda.”

Drama enam episode ini memang mengambil latar cerita Hong Kong. Episode pertamanya menampilkan adegan singkat di mana orang-orang yang berunjuk rasa berteriak dalam bahasa Kanton, “Saya ingin pemilihan umum yang sebenarnya.”

Trailer “Expats” juga menampilkan kerumunan orang yang memegang payung, yang merujuk pada Gerakan Payung tahun 2014, ketika para pengunjuk rasa menuntut hak untuk memilih Kepala Eksekutif kota tersebut.

Brian Tee dan Nicole Kidman dalam salah satu adegan “The Expats”. (Prime Video via AP)

Pihak berwenang tidak membantah, tapi juga tidak membenarkan, terlibat dalam keputusan pelarangan streaming drama itu. Juru bicara Biro Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Hong Kong mengatakan pemerintah tidak mengomentari masalah ini dan malah meminta wartawan mengajukan pertanyaan ke Amazon.

Para aktivis demokrasi mengaitkan pelarangan tersebut dengan upaya kota itu untuk memperketat kontrolnya terhadap pidato politik setelah protes antipemerintah pada tahun 2019 mengguncang kota tersebut.

Pada tahun 2020, China mengesahkan Undang-Undang Keamanan Nasional yang mengkriminalisasi aktivitas politik, seperti protes kemerdekaan. Sejak itu, ratusan aktivis telah ditangkap atau diasingkan, sementara media yang berhaluan oposisi terpaksa gulung tikar.

Ini bukan kali pertama berita pelarangan film muncul di Hong Kong. Sebelumnya, Walt Disney menghapus salah satu episode serial kartun “The Simpsons” yang menyertakan referensi ke “kamp kerja paksa” di China dari layanan streaming Disney Plus di Hong Kong.

FILE - Karakter dari The Simpsons berpose sebelum pemutaran perdana "The Simpsons Movie", Springfield, Vermont, 21 Juli 2007. Walt Disney Co. menghapus sebuah episode dari serial The Simpsons yang menyiratkan "kamp kerja paksa" di China dari layanan streamingnya di Hong Kong.(AP)

FILE – Karakter dari The Simpsons berpose sebelum pemutaran perdana “The Simpsons Movie”, Springfield, Vermont, 21 Juli 2007. Walt Disney Co. menghapus sebuah episode dari serial The Simpsons yang menyiratkan “kamp kerja paksa” di China dari layanan streamingnya di Hong Kong.(AP)

Seperti kasus “Expats”, tidak jelas apakah pemerintah Hong Kong terlibat dalam penyensoran “The Simpsons”. Namun, sudah menjadi pengetahuan umum bahwa pada Juni 2021, pemerintah kota mengubah Undang-undang Sensor Film guna memberi mereka wewenang untuk menghapus film yang memuat “penggambaran, atau perlakuan terhadap tindakan atau aktivitas apa pun yang mungkin merupakan pelanggaran yang membahayakan keamanan nasional.”

“Expats” sebelum diproduksi sebetulnya sudah memicu kontroversi. Pada masa puncak pandemi, Kidman meminta pemerintah Hong Kong memberinya izin untuk tidak mengikuti karantina wajib ketika datang ke Hong Kong untuk syuting serial tersebut.

Pemerintah mengizinkan Kidman, dan ini membuat marah warga Hong Kong. Sementara warga Hong Kong diwajibkan vaksinasi sebelum kembali dari luar negeri dan menjalani karantina dua hingga tiga minggu, aktris peraih Oscar ini bisa masuk tanpa prosedur berbelit. [ab/uh]

[ad_2]

Berita Terkait

Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja
Hidangan Lebaran di Turki yang Ramah Diabetes

Berita Terkait

Kamis, 22 Agustus 2024 - 14:43 WIB

Prabowo Subianto dan PM Papua Nugini James Marape Duduk Bersama, Bahas Kemitraan Kedua Negara

Kamis, 22 Agustus 2024 - 14:14 WIB

Prabowo Subianto Disebut Bisa Bawa RI Menuju Kemakmuran, Dibahas di Artikel Opini Media AS Newsmax

Rabu, 21 Agustus 2024 - 10:46 WIB

Dengarkan Saksi Ahli, Tamara Tyasmara Semakinn Yakin Putranya Ditenggelamkan Mantan Pacar

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 08:23 WIB

Kasus Dugaan Korupsi di Badan Karantina Kementan, KPK Tetapkan Tersangka dan 6 Orang Dicegah ke LN

Jumat, 9 Agustus 2024 - 20:10 WIB

Terima Kunjungan Dubes Amerika Serikat yang Baru, Prabowo: Perkuat Kemitraan yang Telah Lama Terjalin

Senin, 24 Juni 2024 - 13:19 WIB

Tanri Abeng Meninggal Dunia, Menteri Bahlil Lahadalia Sebut Sosok Senior yang Sering Membantunya

Sabtu, 15 Juni 2024 - 02:24 WIB

BNSP Sertifikasi CPMI Welder di Batam untuk Penempatan di Industri Korea Selatan, Mendukung Inovasi

Rabu, 12 Juni 2024 - 11:55 WIB

Prabowo Subianto Sebut Indonesia Siap Berperan untuk Upaya Gencatan Senjata Segera di Gaza

Berita Terbaru