[ad_1]
“Saya ingat banyak fotonya yang lahir di ruangan gelap. Karena perasaan dekat dengan ayah, saya bertanya kepadanya tentang orang-orang yang ada di foto, dan dia mengatakan, ‘Mereka adalah bangsa kita.’”
Kisah fotografer Yahudi Roman Vishniac diceritakan oleh putrinya Mara Kohn Vishniac. Sebagaian dari ribuan foto hasil jepretannya dipamerkan untuk pertama kalinya dalam film dokumenter berjudul, “Vishniac.”
Roman Vishniac lahir dari keluarga Yahudi di Kekaisaran Rusia pada 1897. Dari tahun 1935 hingga 1938 ia melakukan perjalanan di Eropa Timur dan Tengah untuk mengambil foto-foto komunitas Yahudi setempat, tanpa mengetahui bahwa kehidupan yang ia abadikan melalui kamera akan segera sirna.
Foto-foto Vishniac menjadi dokumentasi terakhir kehidupan sehari-hari komunitas Yahudi sebelum Holocaust.
Sutradara Laura Bialis berbicara dengan putri Vishniac, Mara, dan mencatat kisahnya sebelum Mara meninggal pada tahun 2018.
“Dia berada di semua tempat di mana segala semuanya terjadi. Dia berada di Moskow selama revolusi, kemudian melarikan diri dari Moskow dan pergi ke Berlin pada tahun 1920an. Republik Weimar berada pada masa kejayaannya, dan dia ada di sana pada masa pengambilalihan oleh Nazi Jerman. Beberapa saat setelah itu Kristallnacht terjadi, dan dia berada di Berlin pada saat itu. Lalu dia di Prancis memotret orang-orang di Kindertransport..” ujarnya.
Film dokumenter ini menceritakan kisah Vishniac tentang bagaimana dia menjalani awal Holocaust di Eropa dan berhasil menghindari upaya Nazi untuk mengirimnya ke kamp konsentrasi.
Sebaliknya, pada bulan Desember 1940 dia dan keluarganya melakukan perjalanan dari Lisbon ke Amerika Serikat. Di sini, Vishniac memberikan kontribusi ilmiah yang signifikan pada fotomikroskopi dan fotografi selang waktu.
Ketika sinematografer Polandia Janusz Kamiński sedang memfilmkan “Schindler’s List” karya Steven Spielberg, ia mendasarkan banyak adegan pada foto-foto Vishniac, karena adegan-adegan tersebut mencerminkan kehidupan warga Yahudi sehari-hari yang sulit ditemukan di tempat lain.
Produser eksekutif film dokumenter ‘Vishniac’ dan saudara perempuan Spielberg, Nancy Spielberg, mengatakan pesannya jelas: jika umat manusia tidak belajar dari sejarahnya, maka mereka akan terkutuk untuk mengulanginya.
“Saya pikir foto-foto Vishniac berbicara kepada kita semua. Kita adalah masyarakat visual; kita perlu melihatnya, bukan membacanya. Kita perlu bukti, semua orang ingin bukti! Jadi, ini adalah bukti betapa tidak berperikemanusiaan menjadi kacau. Mungkin hal ini akan membantu kita memahami satu sama lain. Mungkin hal ini akan membantu menciptakan toleransi. Mungkin hal ini akan membawa kembali kemanusiaan ke dalam peradaban kita,” paparnya.
Film dokumenter seperti ini dapat mengubah pikiran dan membantu mengingatkan orang akan peristiwa mengerikan yang terjadi jauh ke belakang dalam sejarah. “Vishniac” diputar di bioskop-bioskop tertentu di seluruh Amerika sepanjang tahun ini. [lt/ab]
[ad_2]