Dengan Bantuan Kuda, Pakar di Kosta Rika Ciptakan Anti-Bisa Ular

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 8 Februari 2024 - 03:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dengan Bantuan Kuda, Pakar di Kosta Rika Ciptakan Anti-Bisa Ular

[ad_1]

Yang menarik, di Kosta Rika, ular-ular beracun justru dipelihara oleh para ilmuwan untuk diambil bisa-nya dan kemudian disuntikkan ke tubuh kuda, yang akan menciptakan antibodi untuk merawat orang yang digigit ular. Seberapa efektif?

Ada lebih dari dua puluh spesies ular berbisa di Kosta Rika. Dokter-dokter hewan di Clodomiro Picado Institute menjadi pawang ular untuk mengekstrak bisa ular yang mematikan. Racun ini digunakan untuk memproduksi antivenom yang diekspor ke seluruh dunia. “Antivenom” atau anti-bisa itu diberikan kepada pasien yang menderita gigitan ular berbisa, dan bekerja dengan cara meningkatkan respons kekebalan tubuh pasien.

Lembaga ini memproduksi 100.000 hingga 150.000 dosis per tahun, yang diekspor ke Amerika Tengah, Amerika Selatan, Asia, dan lebih dari 6 negara di benua Afrika.

Pertama-tama ular harus ditangani dengan hati-hati dan racunnya diekstraksi sebagai obat hewan.

Manajer Sumber Daya Alam di Clodomiro Picado Serpentarium Kosta Rika, Jasmin Arias, menjelaskan hal ini.

“Kepala diambil dan bagian tubuh lainnya dibawa ke wadah kaca yang memiliki insulasi dingin. Kami menarik keluar taringnya, setelah taringnya terbuka, kami memijat kelenjar tempat keluarnya bisa, setelah proses ini, mulutnya didisinfeksi dan hewan tersebut dikembalikan ke kandangnya.”

Bisa ular diekstraksi dari ular Velvet Killer (Bothrops asper) di Clodomiro Picado Institute di Coronado, Kosta Rika.

Langkah selanjutnya dilakukan di peternakan kuda. Bisa ular tadi disuntikkan ke kuda dalam dosis kecil. Hal ini merangsang kekebalan tubuh yang kuat dan menciptakan antibodi, yang kemudian diekstraksi kembali.

WHO Puji Upaya Hasilkan Anti-Bisa Ular

Situs Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kuda yang disuntik bisa ular “menghasilkan antibodi yang kuat, yang dapat mengikat komponen bisa ular, meningkatkan pertahanan kekebalan tubuh kita untuk menghilangkan bisa (dari gigitan ular sebelumnya).”

Koordinator Peternakan Kuda di Clodomiro Picado Institute, Mauricio Arguedas, mengatakan sel-sel darah dipisahkan dari plasma, dan harus dikembalikan ke kuda sehingga kuda tidak mengalami anemia.

“Pada dasarnya yang kami lakukan adalah menyuntikkan racun dalam jumlah kecil secara terkontrol ke tubuh kuda, yang menghasilkan reaksi imunologis. Setelah menerima racun ini, kuda-kuda mulai memproduksi antibodi, dan beberapa waktu kemudian kami mengambil darah kuda. Darah dipisahkan ke dalam fase yang berbeda, plasma yang merupakan bagian cair dan sel-sel yang merupakan bagian padat, dikembalikan ke kuda sehingga tidak terjadi anemia. Sementara plasma dibawa ke laboratorium produksi di mana antibodi dimurnikan.”

Bisa ular disuntikkan ke kuda dalam dosis kecil di Clodomiro Picado Institute (foto: dok).

Bisa ular disuntikkan ke kuda dalam dosis kecil di Clodomiro Picado Institute (foto: dok).

Menurut Arguedas, tidak ada efek jangka panjang yang diketahui pada kuda-kuda yang diberi racun. Namun kuda-kuda ini dipantau dan dirawat untuk melihat fungsi ginjal dan hati agar tetap sehat. Arguedas mengklaim bahwa ia memiliki catatan tentang kuda-kuda yang telah disuntik racun selama 30 tahun. Umur rata-rata kuda adalah 30 hingga 40 tahun.

Pakar mikrobiologi, Eduarto Segura, mengatakan antibodi kuda diekstraksi dari plasma darah untuk dimurnikan, disterilkan dan dikemas untuk dikirim ke seluruh dunia.

“Melalui proses kimiawi, kami memisahkan kontaminan ini dan memurnikan antibodi spesifik terhadap racun yang telah diimunisasikan pada kuda. Antibodi ini dimurnikan, diformulasikan, disterilkan, dan kemudian dilanjutkan dengan pengemasan.”

Clodomiro Picado Institute adalah bagian dari Universitas Kosta Rika dan terlibat dalam rancangan pedoman WHO untuk produksi, pengendalian dan aturan anti-bisa ular. [em/lt]

[ad_2]

Berita Terkait

Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja
Hidangan Lebaran di Turki yang Ramah Diabetes

Berita Terkait

Rabu, 18 September 2024 - 15:43 WIB

Polisi Panggil Artis Nikita Mirzani Sebagai Pelapor dalam Kasus Dugaan Percabulan dan Aborsi Putrinya

Senin, 9 September 2024 - 00:19 WIB

Penampilan Spesial Yura Yunita dan Siti Nurhaliza Siap Hiasi Konser John Legend 6 Oktober Mendatang!

Sabtu, 7 September 2024 - 03:45 WIB

Konser John Legend di Sentul: Semua yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Harga Tiket, Penjualan, dan Kategori Kursi

Selasa, 27 Agustus 2024 - 12:55 WIB

BNSP dan LSP Musik Indonesia Sertifikasi 37 Musisi, Termasuk Komponis dan Penyanyi Terkenal, dalam Acara Sertifikasikan Profesimu 2024

Minggu, 25 Agustus 2024 - 20:34 WIB

Bandung Siap Bergoyang di Now Playing Festival 2024: Hindia, Nadin Amizah, dan NDX AKA Meriahkan Panggung

Kamis, 15 Agustus 2024 - 15:30 WIB

Stasiun Televisi Swasta Metro TV Minta Maaf Usai Sebut Medali Perunggu Gregoria Mariska Sebagai Medali Giveaway

Selasa, 13 Agustus 2024 - 13:57 WIB

Kasus Penyebaran Video Syur Audrey Davis, Penyidik Temukan 5 Buah Video AP Saat Berhubungan Intim

Selasa, 16 Juli 2024 - 08:07 WIB

Polda Metro Jaya Selidiki Pelaku Penyebaran Video Syur Putri Vokalis David Naif, Audrey Davis

Berita Terbaru