Dapur Umum Rafah di Gaza Terancam Tutup Jika Perang Berlanjut

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 6 Maret 2024 - 21:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dapur Umum Rafah di Gaza Terancam Tutup Jika Perang Berlanjut

[ad_1]

Mohammed al-Dalu, sukarelawan Heroic Hearts, mengatakan dapur umum yang dikelolanya semakin kesulitan menjalankan operasinya dari hari ke hari.

“Kami mendirikan badan amal ini pada awal perang. Kami di sini membuat makanan dan menyediakannya secara gratis untuk saudara-saudara kami yang mengungsi. Kami telah melalui keadaan sulit dalam menyediakan makanan kepada masyarakat. Awalnya kami pakai gas, tapi kemudian gasnya padam, kami mulai pakai kayu bakar. Kayu bakar menjadi mahal. Kami tidak bisa mendapatkannya lagi. Apalagi, gas dan kayu bakar kini tidak tersedia. Kami mulai menghadapi banyak tantangan,” jelasnya.

Al-Dalu mengatakan dapur umum ini biasanya membuat sepuluh makanan berbeda setiap harinya. Namun karena kurangnya pasokan dan meningkatnya harga-harga, kini mereka hanya membuat dua jenis makanan yaitu mujadara (hidangan berbahan dasar kacang lentil) dan pasta.

Ia mengaku sedih bila ada anak yang datang dan berkata “Saya ingin nasi dan ayam” karena ia tidak bisa memenuhi permintaan itu.

“Orang-orang datang ke sini dan terpaksa menerima apa adanya. Pasalnya mereka tidak bisa membeli makanan. Anda berbicara tentang makan tiga kali sehari yang Anda butuhkan untuk bisa hidup. Masyarakat di sini hanya mengandalkan satu kali makan sehari, yang mereka peroleh dari kami. Kami takut suatu hari nanti, jika perang terus berlanjut, kami akan tutup. Orang-orang yang bergantung pada kami, bagaimana mereka akan makan? Bagaimana mereka akan minum?,” sebutnya.

Anak-anak Palestina menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal di tengah kekurangan pasokan makanan, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 13 Februari 2024. (MOHAMMED ABED / AFP)

Iman al-Aswad, seorang pengungsi yang biasa datang ke dapur umum Heroic Hearts, mengaku pasrah menerima keadaan ini. “Kami datang ke sini untuk makan dan minum. Kami makan dan mendapatkan makanan dari kacang lentil karena kami tidak dapat menemukannya di mana-mana. Segalanya mahal dan kami tidak punya uang. Situasinya lemah dan seluruh rakyat lelah,” jelasnya.

Hampir lima bulan setelah serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza yang disusul pengungsian massal, kekurangan pangan yang akut telah menyebabkan apa yang digambarkan oleh PBB sebagai krisis nutrisi, bagian dari bencana kemanusiaan yang lebih luas.

Penyaluran bantuan ke wilayah kantong Palestina itu telah nyaris terhenti, dengan hanya sebagian kecil dari makanan yang dibutuhkan yang masuk dan sangat sedikit yang menjangkau wilayah utara dimana rumah-rumah sakit mengatakan anak-anak mulai meninggal karena kekurangan gizi.

Israel mengatakan pihaknya siap menerima lebih banyak bantuan melalui dua pos pemeriksaan di tepi selatan Gaza yang telah diizinkan dibuka, dan menyalahkan PBB dan badan-badan bantuan lainnya karena gagal mendistribusikannya secara lebih luas.

Badan-badan tersebut mengatakan mereka sulit mendistribusikannya karena tidak adanya hukum dan ketertiban menyusul serangan Israel. Mereka menyerukan agar Israel memberikan akses dan keamanan bagi distribusi makanan. [ab/uh]

[ad_2]

Berita Terkait

Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja
Hidangan Lebaran di Turki yang Ramah Diabetes

Berita Terkait

Rabu, 11 September 2024 - 14:36 WIB

Tanpa Kompromi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Lakukan Bersih Bersih Calo Proyek Pengadaan

Kamis, 5 September 2024 - 22:31 WIB

Penguatan IHSG dan Rupiah Dorong Kenaikan CSA Index September 2024: Pelaku Pasar Masih Antisipasi Koreksi

Kamis, 5 September 2024 - 14:16 WIB

Harga Gabah Turun, Perpadi Sebut Anomali Harga Gabah Disebabkan oleh Panen Raya di Sejumlah Daerah Berlimpah

Kamis, 5 September 2024 - 09:55 WIB

Fokus Kemendag 2025, Zulkifli Hasan: Genjot Ekspor, Kendalikan Impor, dan Stabilisasi Harga dalam Negeri

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 07:59 WIB

Ungkap Langkah-langkah untuk Dukung Ketahanan Pangan di Dalam Negeri, Ini Penjelasan Wamentan Sudaryono

Jumat, 9 Agustus 2024 - 20:32 WIB

Bapanas Minta Bulog Serap Produksi Dalam Negeri dan Segera Salurkan Banpang Beras Mulai Agustus Ini

Selasa, 6 Agustus 2024 - 18:36 WIB

Pelaku Pasar Waspadai Koreksi IHSG, CSA Index Agustus 2024 Menurun ke 55,8

Kamis, 4 Juli 2024 - 17:39 WIB

Proyeksi IHSG Juli 2024 Menguat Tipis ke 6994, Optimisme Pelaku Pasar Masih Terjaga di Tengah Ketidakpastian

Berita Terbaru