Cegah Munculnya Kembali Kasus Polio, Kemenkes Gelar Imunisasi Tambahan Polio di Jateng dan Jatim

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 26 Januari 2024 - 15:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Cegah Munculnya Kembali Kasus Polio, Kemenkes Gelar Imunisasi Tambahan Polio di Jateng dan Jatim

[ad_1]

Berita tentang tiga anak di Kabupaten Pamekasan dan Sampang, Jawa Timur, serta Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang menderita lumpuh layu akut akibat virus polio tipe dua, sempat menghenyakkan publik pada awal tahun baru ini. Terlebih karena dari hasil laboratorium di wilayah sekitar mereka, masih ada sembilan anak lain yang juga dinyatakan positif menderita lumpuh layu, meskipun belum menunjukkan gejala.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bergerak cepat dengan melakukan imunisasi tambahan polio putaran pertama secara serentak di seluruh Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kabupaten Sleman, Yogyakarta, mulai 15 Januari lalu.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu menyatakan berdasarkan sasaran rill, capaian imunisasi tambahan atau yang dikenal dengan Sub Pekan Imunisasi (Sub PIN) Polio Putaran 1 telah mencapai target cakupan rata-rata 100 persen. Cakupan imunisasi adalah pada 32 Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah, 38 Kabupaten Kota di Jawa Timur, dan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Seorang bayi menerima vaksinasi polio di sebuah puskesmas di Tangerang, 12 Mei 2020. (Foto: AP/Tatan Syuflana)

Pemberian imunisasi menggunakan vaksin novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) menargetkan 8,5 juta anak berusia 0- 7 tahun. Provinsi Jawa Timur sebanyak 4,6 juta anak, Provinsi Jawa Tengah 3,9 juta anak, dan Kabupaten Sleman sebanyak 112 ribu.

“Respons yang luar biasa dalam sepekan semuanya cakupannya khusus untuk Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah lebih dari target minimal 95 persen,” kata Maxi Rein Rondonuwu dalam konferensi pers virtual pada Kamis (25/1).

Kegiatan imunisasi dilakukan di puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu, sekolah, dan pos imunisasi lainnya di bawah koordinasi Puskesmas.

Cegah Polio Dengan Imunisasi Lengkap

Polio (Poliomyelitis) adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus polio. Virus ini menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak dan kecacatan seumur hidup, bahkan kematian akibat kelemahan pada otot pernafasan. Kelumpuhan biasa terjadi dalam 7 hingga 12 hari setelah terinfeksi. Polio tidak bisa diobati, tetapi bisa dicegah dengan imunisasi Polio lengkap.

Orang tua diharapkan melengkapi imunisasi polio pada anak, yaitu 4 kali tetes pada usia 1 sampai 4 bulan, 2 kali suntik saat usia 4 sampai 9 bulan, dan imunisasi rutin anak lainnya sesuai usia.

Seorang pekerja sedang menyiapkan ampul vaksin polio di pabrik Bio Farma di Bandung, Jawa Barat, 13 Mei 2005. (Foto: Reuters/arsip)

Seorang pekerja sedang menyiapkan ampul vaksin polio di pabrik Bio Farma di Bandung, Jawa Barat, 13 Mei 2005. (Foto: Reuters/arsip)

“Ingat polio bisa menginfeksi setiap anak-anak yang belum lengkap imunisasinya, oleh karena itu semua anak saat ini di Indonesia harus memastikan, para orang tua memastikan bahwa anak balitanya sudah mendapatkan imunisasi polio secara lengkap,” ujar Direktur Pengelolaan Imunisasi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) Kemenkes dr. Prima Yosephine.

Ditambahkannya, wabah virus polio dapat terjadi karena beberapa faktor, antara lain karena rendahnya herd immunity atau kekebalan kelompok apabila cakupan imunisasi Polio di suatu wilayah rendah selama beberapa tahun, dan faktor lainnya kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat termasuk sanitasi. Virus polio ditularkan melalui tinja yang tercemar dan masuk melalui mulut.

Maxi mengungkapkan berdasarkan hasil pemeriksaan faktor risiko lingkungan di wilayah terdapat kasus Polio di Indonesia, masih ditemukan praktek buang air besar sembarangan, juga kondisi sumur gali keluarga yang berjarak kurang dari 10 meter dengan septic tank. [yl/em]

[ad_2]

Berita Terkait

Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja
Hidangan Lebaran di Turki yang Ramah Diabetes

Berita Terkait

Rabu, 18 September 2024 - 15:43 WIB

Polisi Panggil Artis Nikita Mirzani Sebagai Pelapor dalam Kasus Dugaan Percabulan dan Aborsi Putrinya

Senin, 9 September 2024 - 00:19 WIB

Penampilan Spesial Yura Yunita dan Siti Nurhaliza Siap Hiasi Konser John Legend 6 Oktober Mendatang!

Sabtu, 7 September 2024 - 03:45 WIB

Konser John Legend di Sentul: Semua yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Harga Tiket, Penjualan, dan Kategori Kursi

Selasa, 27 Agustus 2024 - 12:55 WIB

BNSP dan LSP Musik Indonesia Sertifikasi 37 Musisi, Termasuk Komponis dan Penyanyi Terkenal, dalam Acara Sertifikasikan Profesimu 2024

Minggu, 25 Agustus 2024 - 20:34 WIB

Bandung Siap Bergoyang di Now Playing Festival 2024: Hindia, Nadin Amizah, dan NDX AKA Meriahkan Panggung

Kamis, 15 Agustus 2024 - 15:30 WIB

Stasiun Televisi Swasta Metro TV Minta Maaf Usai Sebut Medali Perunggu Gregoria Mariska Sebagai Medali Giveaway

Selasa, 13 Agustus 2024 - 13:57 WIB

Kasus Penyebaran Video Syur Audrey Davis, Penyidik Temukan 5 Buah Video AP Saat Berhubungan Intim

Selasa, 16 Juli 2024 - 08:07 WIB

Polda Metro Jaya Selidiki Pelaku Penyebaran Video Syur Putri Vokalis David Naif, Audrey Davis

Berita Terbaru