Biaya Pengasuhan Anak di China termasuk yang Paling Mahal di Dunia

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 21 Februari 2024 - 16:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Biaya Pengasuhan Anak di China termasuk yang Paling Mahal di Dunia

[ad_1]

China adalah salah satu negara termahal di dunia untuk membesarkan anak, dibandingkan dengan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per kapitanya, demikian hasil studi sebuah lembaga kajian terkemuka China pada Rabu (21/2). Studi tersebut menyajikan data mengenai waktu dan biaya peluang bagi perempuan yang memilih untuk membesarkan anak di negara tersebut.

Menurut laporan Institut Penelitian Populasi YuWa yang berpusat di Beijing, biaya membesarkan seorang anak hingga usia 18 tahun di China dibandingkan dengan PDB per kapita, mencapai sekitar 6,3 kali lipat. Sementara itu biaya di Australia mencapai 2,08 kali lipat, di Prancis sebesar 2,24 kali lipat, di Amerika Serikat (AS) mencapai 4,11 kali lipat, dan di Jepang mencapai 4,26 kali lipat.

Membesarkan anak juga menyebabkan berkurangnya jam kerja dan tingkat upah perempuan, sementara mata pencaharian laki-laki sebagian besar tidak berubah.

“Karena lingkungan sosial di China pada saat ini tidak mendukung kesuburan perempuan, biaya waktu dan peluang bagi perempuan untuk memiliki anak terlalu tinggi,” kata laporan tersebut, yang ditulis bersama oleh Liang Jianzhang, pendiri situs perjalanan online Ctrip dan lembaga YuWa.

Seorang pengunjung berjalan melewati foto Presiden China Xi Jinping dikelilingi oleh anak-anak di sebuah pameran di Beijing pada 2017. (Foto: AP)

“Karena alasan-alasan seperti tingginya biaya melahirkan dan sulitnya bagi perempuan untuk menyeimbangkan antara keluarga dan pekerjaan, rata-rata kesediaan untuk memiliki anak di China adalah yang paling rendah di dunia,” kata studi itu.

Laporan tersebut muncul setelah populasi China turun selama dua tahun berturut-turut pada 2023 dengan jumlah kelahiran baru merosot menjadi sekitar setengah dari jumlah kelahiran pada 2016.

Semakin banyak perempuan yang memilih untuk tidak memiliki anak karena tingginya biaya perawatan anak, dan keengganan untuk menikah atau menunda karier mereka, sementara diskriminasi gender juga masih merajalela.

Perempuan umumnya mengalami pengurangan jam kerja sebesar 2.106 jam ketika mengasuh anak berusia 0-4 tahun dan diperkirakan kehilangan upah sebesar 63.000 yuan atau sekitar Rp137 juta pada periode tersebut, kata laporan tersebut, dengan asumsi upah per jam sebesar 30 yuan atau Rp65.250 per jam.

Memiliki anak juga akan menyebabkan penurunan upah perempuan sebesar 12-17 persen, kata laporan itu. Waktu senggang akan berkurang 12,6 jam untuk ibu dengan satu anak berusia 0-6 tahun dan 14 jam untuk dua anak.

YuWa mengatakan pentingnya kebijakan nasional untuk mengurangi biaya melahirkan, termasuk pemberian subsidi dan pemotongan pajak, perbaikan layanan penitipan anak, cuti hamil dan ayah yang setara, akses pengasuh asing, fleksibilitas kerja, dan hak reproduksi yang sama bagi perempuan lajang dan yang sudah menikah.

Menurut laporan tersebut, langkah-langkah tersebut jika diterapkan secara bersamaan diperkirakan akan dapat menggenjot angka kelahiran baru menjadi sekitar 3 juta di China.

Pada 2023, tingkat kesuburan total di China hanya akan menjadi sekitar 1,0, salah satu yang terendah di dunia. [ah/ft]

[ad_2]

Berita Terkait

Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja
Hidangan Lebaran di Turki yang Ramah Diabetes

Berita Terkait

Selasa, 10 Desember 2024 - 10:44 WIB

BNN Lakukan 3 Kali Tes Narkoba Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari, Hasilnya Dipastikan Positif Narkoba

Minggu, 8 Desember 2024 - 15:22 WIB

Kasus Dugaan Penggelapan Dana oleh Managemennya, Artis Cantik Wika Salim Datangi Polda Metro Jaya

Selasa, 26 November 2024 - 08:59 WIB

Begini Respons Ririe Farius yang Fokus ke Masa Depan Soal Mantan Suami Menikah dengan Nissa Sabyan

Rabu, 16 Oktober 2024 - 13:00 WIB

Series Terbaru Berjudul ‘Waktu yang Terhenti’, Aktor Bram Wicaksana Berbagi Cerita Soal Perannya

Selasa, 1 Oktober 2024 - 19:12 WIB

Soal Sikap Skeptis Masyarakat Terhadap DPR yang Berasal dari Kalangan Artis, Ini Tanggapan Uya Kuya

Selasa, 1 Oktober 2024 - 15:59 WIB

Usai Mangkir dengan Alasan Sakit, Vadel Badjideh Ditunggu Polisi pada Jumat Ini di Polda Metro Jaksel

Selasa, 1 Oktober 2024 - 10:13 WIB

Usai Difitnah Selingkuh, Penyanyi Cantik Mahalini Raharja Akhirnya Buka Suara Tentang Perasaannya

Minggu, 29 September 2024 - 08:58 WIB

Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Polisi Tangkap Tangkap Artis dan Pemain Film Andrew Andika

Berita Terbaru