[ad_1]
Pada misa malam Natal yang khidmat di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Paus Fransiskus menyesalkan karena pesan perdamaian Yesus ditenggelamkan oleh “logika perang yang sia-sia” di tanah kelahirannya.
“Malam ini, hati kita berada di Betlehem, di mana Pangeran Perdamaian kembali ditolak oleh logika perang yang sia-sia, oleh bentrokan bersenjata yang bahkan pada hari ini pun menghalanginya mendapatkan ruang di dunia,” kata Paus, sementara korban tewas terus meningkat di Gaza.
Di Betlehem, umat berkumpul di Gereja Kelahiran saat mereka menghadiri misa tengah malam pada Malam Natal.
Tempat yang menurut Alkitab merupakan tempat kelahiran Yesus dan yang biasanya ramai itu, kini menyerupai kota hantu pada hari Minggu setelah perayaan Malam Natal di Betlehem dibatalkan karena perang Israel- Hamas. Lampu-lampu hiasan dan pohon Natal yang biasanya menghiasi Manger Square menghilang, begitu pula kerumunan turis asing dan marching band pemuda yang meriah yang biasanya berkumpul di kota di Tepi Barat itu setiap tahun untuk merayakan Natal.
Di Australia, sebagian orang memilih untuk menghadiri kebaktian Natal sementara yang lain, termasuk mantan PM Australia Malcolm Turnbull, menghabiskan hari itu bersama para tunawisma di Kapel Wayside Sydney. Kapel menawarkan makan siang Natal dan hiburan bagi mereka yang rentan.
Ancaman cuaca buruk juga tidak menghalangi warga merayakan Natal di luar ruang. Ribuan orang memanfaatkan langit cerah dan suhu hangat dengan berbondong-bondong ke pantai Bondi yang populer di bagian timur Sydney. [uh/ab]
[ad_2]