Banyak Hewan Peliharaan yang Diadopsi Selama Pandemi Dipulangkan

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 7 November 2023 - 02:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banyak Hewan Peliharaan yang Diadopsi Selama Pandemi Dipulangkan

[ad_1]

Tempat-tempat penampungan hewan di Amerika berada dalam krisis. Banyak di antara mereka yang sudah mencapai kapasitas daya tampung, kekurangan staf, dan menghadapi tingkat adopsi yang lamban. Singkatnya, hewan-hewan tersebut berada di tempat-tempat penampungan untuk jangka waktu yang lebih lama dibandingkan dengan empat tahun sebelumnya.

Humane Rescue Alliance, salah satu organisasi yang memiliki kepedulian besar terhadap hewan di Washington, mencatat adanya penurunan dramatis dalam jumlah adopsi selama tiga tahun terakhir.

Lisa LaFontaine, CEO-nya, mengatakan, tempat-tempat penampungan mereka rata-rata mengalami peningkatan jumlah hewan sebesar empat persen sementara tingkat adopsi menurun 10 persen. Organisasinya harus kreatif untuk memastikan anjing, kucing atau kelinci tidak kembali ke tempat-tempat penampungan mereka.

“Jika hewan Anda memiliki kondisi medis ringan dan Anda tidak dapat membuat janji dengan dokter hewan atau tidak mampu membayarnya, Anda dapat membawa hewan tersebut kepada kami. Kami memiliki rumah sakit yang luar biasa di sini. Dan dokter kami akan merawat hewan peliharaan Anda dan Anda dapat menjemputnya kembali,” jelasnya.

Seekor anjing melihat ke arah pintu di dalam kandang penampungan hewan Humane Rescue Alliance di Washington, AS, 14 April 2020. (REUTERS/Tom Brenner)

Pada masa pandemi, tingkat adopsi hewan peliharaan melonjak. Humane Rescue Alliance mencatat, 23 juta rumah tangga di AS mengadopsi hewan peliharaan selama pandemi.

Namun situasinya kini berbeda,. Dengan berakhirnya pandemi, banyak orang kembali bekerja di kantor, dan tidak memiliki banyak waktu untuk hewan peliharaan mereka. Dengan inflasi yang terus menekan dompet mereka, banyak pemilik hewan terpaksa memosisikan perawatan hewan mereka bukan sebagai prioritas.

Menurut survei Forbes baru-baru ini, 44 persen pemilik hewan peliharaan dalam satu tahun terakhir terpaksa menggunakan kartu kredit mereka atau berutang untuk membayar mahal perawatan hewan mereka.

Matt Schulz, Kepala Analis Kredit Lending Tree, mengungkapkan, “Tidak diragukan lagi bahwa kepemilikan hewan peliharaan menjadi semakin mahal, dan beberapa orang yang berada pada spektrum pendapatan kelas bawah akan tertekan.”

ILUSTRASI - Tempat-tempat penampungan hewan di AS rata-rata mengalami peningkatan jumlah hewan sebesar empat persen sementara tingkat adopsi menurun 10 persen.(AP/Mary Altaffer)

ILUSTRASI – Tempat-tempat penampungan hewan di AS rata-rata mengalami peningkatan jumlah hewan sebesar empat persen sementara tingkat adopsi menurun 10 persen.(AP/Mary Altaffer)

Organisasi penyelamat hewan yang berbasis di Virginia, Lucky Dog, menghadapi persoalan sama. Direkturnya, Mirah Horowitz, merasa prihatin atas situasi ini.

“Mungkin para pemilik hewan itu kehilangan pekerjaan atau mengalami sesuatu dan mereka meminta kita untuk mengambil kembali hewan tersebut. Kami selalu berusaha membantu orang-orang menemukan solusi sebelum kami benar-benar menampung kembali hewan tersebut. Namun, terkadang, sayangnya, tidak ada hal lain yang dapat mereka lakukan,” jelasnya.

Horowitz sebisa mungkin tidak mengirim hewan-hewan peliharaan ke kill shelter, atau tempat di mana hewan diakhiri hidupnya karena berbagai alasan.

Pada tahun 2021, untuk pertama kalinya dalam lima tahun, jumlah anjing dan kucing yang di-eutanasia di AS justru meningkat. Dan tren itu berlanjut tahun lalu. [ab/uh]

[ad_2]

Berita Terkait

Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual
Protes di Swedia pasca Penembakan oleh Geng Remaja
Hidangan Lebaran di Turki yang Ramah Diabetes

Berita Terkait

Rabu, 18 September 2024 - 15:43 WIB

Polisi Panggil Artis Nikita Mirzani Sebagai Pelapor dalam Kasus Dugaan Percabulan dan Aborsi Putrinya

Senin, 9 September 2024 - 00:19 WIB

Penampilan Spesial Yura Yunita dan Siti Nurhaliza Siap Hiasi Konser John Legend 6 Oktober Mendatang!

Sabtu, 7 September 2024 - 03:45 WIB

Konser John Legend di Sentul: Semua yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Harga Tiket, Penjualan, dan Kategori Kursi

Selasa, 27 Agustus 2024 - 12:55 WIB

BNSP dan LSP Musik Indonesia Sertifikasi 37 Musisi, Termasuk Komponis dan Penyanyi Terkenal, dalam Acara Sertifikasikan Profesimu 2024

Minggu, 25 Agustus 2024 - 20:34 WIB

Bandung Siap Bergoyang di Now Playing Festival 2024: Hindia, Nadin Amizah, dan NDX AKA Meriahkan Panggung

Kamis, 15 Agustus 2024 - 15:30 WIB

Stasiun Televisi Swasta Metro TV Minta Maaf Usai Sebut Medali Perunggu Gregoria Mariska Sebagai Medali Giveaway

Selasa, 13 Agustus 2024 - 13:57 WIB

Kasus Penyebaran Video Syur Audrey Davis, Penyidik Temukan 5 Buah Video AP Saat Berhubungan Intim

Selasa, 16 Juli 2024 - 08:07 WIB

Polda Metro Jaya Selidiki Pelaku Penyebaran Video Syur Putri Vokalis David Naif, Audrey Davis

Berita Terbaru