Anak-anak Tidak Mendapat Akses Bantuan di Medan Perang 

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 4 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anak-anak Tidak Mendapat Akses Bantuan di Medan Perang 

[ad_1]

Utusan PBB untuk anak-anak dan konflik bersenjata, Virginia Gamba, menyampaikan dalam forum pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Rabu (3/4) bahwa anak-anak merupakan kelompok yang tidak mendapat akses bantuan kemanusiaan di medan konflik seluruh dunia. Menurut Gamba, hal itu sama saja dengan mengabaikan hukum internasional.

“Penolakan akses kemanusiaan terhadap anak-anak, dan serangan terhadap pekerja kemanusiaan yang membantu anak-anak, juga dilarang di bawah hukum kemanusiaan internasional,” ujarnya.

Kantornya memverifikasi hampir 4.000 kasus penolakan bantuan tersebut di tahun 2022, dengan Wilayah Pendudukan Palestina, Yaman, Afghanistan dan Mali memiliki jumlah tertinggi. Gamba mengatakan bahwa data terbaru bahkan menunjukkan tren negatif itu terus berlanjut.

Penolakan akses tersebut disebutnya terkait dengan pembatasan kegiatan dan pergerakan kemanusiaan; gangguan terhadap operasi kemanusiaan dan diskriminasi penerima bantuan; serangan langsung dan tanpa pandang bulu terhadap infrastruktur sipil; disinformasi dan penahanan, kekerasan serta pembunuhan terhadap personil kemanusiaan; dan penjarahan.

Anak-anak sangat terpengaruh oleh kurangnya nutrisi, pendidikan, dan kesehatan, yang dapat menimbulkan konsekuensi seumur hidup bagi mereka. Gamba mengatakan bahwa kasus ini lebih buruk bagi anak-anak penyandang disabilitas.

Sehubungan persoalan ini, Gamba meminta semua pihak untuk mengizinkan dan memfasilitasi akses kemanusiaan yang aman, tepat waktu, dan tanpa hambatan; serta akses anak-anak terhadap layanan, bantuan, dan perlindungan; dan memastikan keamanan personel serta aset kemanusiaan. Ia menambahkan bahwa rumah sakit, sekolah, dan staf mereka juga harus dilindungi di bawah hukum kemanusiaan internasional.

Wakil Direktur Eksekutif UNICEF, Ted Chaiban, mendesak Dewan Keamanan untuk membantu para pekerja kemanusiaan mendapatkan akses yang mereka butuhkan. Ted Chaiban menggarisbawahi bahwa kelompok pemberi bantuan perlu lebih banyak pengecualian dalam penerapan sanksi agar bisa melaksanakan tugas-tugas mereka; mereka harus dapat terlibat dengan semua kelompok bersenjata tanpa takut akan konsekuensinya; serta akses untuk melintasi perbatasan dan garis konflik. [ti/jm]

[ad_2]

Berita Terkait

Akhirnya Ridwan Kamil Laporkan Langsung Mantan Selebgram Seksi Lisa Mariana ke Bareskrim Polri
Lesti Kejora dan Rizky Billar Sambut Kelahiran Anak Kedua di Brawijaya Hospital Duren Tiga
Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya
Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI
Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September
Lindungi Remaja dan Lawan “Sextortion,” Instagram Buat Fitur Baru yang Kaburkan Konten “Telanjang”
Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Gereja Katolik Portugal Setujui Kompensasi Korban Pelecehan Seksual

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 10:31 WIB

Akhirnya Ridwan Kamil Laporkan Langsung Mantan Selebgram Seksi Lisa Mariana ke Bareskrim Polri

Kamis, 6 Februari 2025 - 13:29 WIB

Lesti Kejora dan Rizky Billar Sambut Kelahiran Anak Kedua di Brawijaya Hospital Duren Tiga

Selasa, 20 Agustus 2024 - 10:07 WIB

Taufiq Hermawan alias Altaf Vicko Jadi Tersangka, Selebgram Shahnaz Anindya Alami KDRT Psikis dari Suaminya

Sabtu, 20 April 2024 - 10:11 WIB

Kasus Siskaeee Dkk, Polda Metro Limpahkan Berkas 12 Orang Tersangka Produksi Film Porno ke Kejati DKI

Jumat, 12 April 2024 - 23:12 WIB

Paus akan ke Indonesia, Singapura, Timor-Leste, Papua Nugini pada 2-13 September

Berita Terbaru